FraudGPT, Sang AI Berbahaya dari Dark Web untuk Kejahatan Siber!
Waktu.news | Artificial Intelligence (AI) telah menggemparkan dunia dengan segala potensinya. Meskipun teknologi AI menjanjikan kemudahan hidup, namun ada garis tipis antara apa yang tertulis di atas kertas dan apa yang mungkin terjadi. Dalam enam bulan terakhir, kita menyaksikan berbagai kemungkinan AI, tetapi juga mendekatkan diri dengan ancaman potensialnya, seperti informasi palsu (misinformation), deepfakes, dan kehilangan lapangan kerja manusia.
Dari ChaosGPT hingga penguasaan Dark Web atas kekuatan AI untuk menyebabkan kekacauan, semuanya telah mendominasi pemberitaan dalam beberapa bulan terakhir. Kini, ancaman AI tampak memiliki dimensi baru. Setelah WormGPT, yang diketahui membantu para penjahat siber, kini muncul alat AI yang lebih mengancam. Berdasarkan laporan, berbagai pihak di pasar gelap (dark web) dan kanal Telegram mempromosikan sebuah AI generatif untuk kejahatan siber yang dikenal sebagai FraudGPT.
Konon, FraudGPT adalah bot yang digunakan untuk melakukan pelanggaran seperti menciptakan alat peretasan, email phishing, dan lain-lain. Bot ini mampu menulis kode berbahaya, menciptakan malware yang sulit terdeteksi, serta mendeteksi kebocoran dan kerentanannya dalam suatu sistem. Kabarnya, bot ini telah beredar di Forum Dark Web dan kanal Telegram sejak tanggal 22 Juli. Harganya dilaporkan sebesar $200 per bulan, dan bisa mencapai $1000 untuk enam bulan, serta $1700 untuk setahun.
Saat melihat tangkapan layar bot ini, terlihat teks “Chat GPT Fraud Bot | Bot tanpa batasan, aturan, dan batas.” Lalu, teks pada layar tersebut menjelaskan lebih lanjut, “Jika Anda mencari alternatif Chat GPT yang dirancang untuk menyediakan berbagai alat eksklusif, fitur, dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan individu tanpa batasan lebih lanjut!”
Dari tangkapan layar yang dibagikan oleh pengguna bernama “Canadiankingpin” di Dark Web, FraudGPT digambarkan sebagai alat canggih yang “pasti akan mengubah komunitas dan cara Anda bekerja selamanya”. Promotornya juga mengklaim bahwa bot ini tidak memiliki batas, sehingga pengguna dapat memanipulasinya sesuai keinginan dan membuatnya melakukan apa pun yang diinginkan. Bahkan, disebutkan bahwa telah ada lebih dari 3000 penjualan konfirmasi bagi FraudGPT.
Apa yang dapat dilakukan FraudGPT? Alat ini dianggap sebagai solusi serbaguna bagi para penjahat siber, karena mampu melakukan berbagai hal, termasuk menciptakan halaman phishing dan menulis kode berbahaya. Keberadaan alat seperti FraudGPT membuat penipuan menjadi lebih realistis dan meyakinkan sehingga dapat menyebabkan kerusakan dalam skala besar. Para ahli keamanan menekankan perlunya inovasi untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh AI nakal seperti FraudGPT, yang dapat menyebabkan lebih banyak kerugian. Sayangnya, banyak yang percaya bahwa ini baru permulaan, dan tidak ada batas atas apa yang dapat dilakukan oleh para pelaku jahat dengan kekuatan AI ini.
Bulan ini, muncul pula alat kejahatan siber AI lain bernama WormGPT. Alat ini diiklankan di banyak forum di Dark Web sebagai alat untuk meluncurkan serangan phishing dan kompromi email bisnis yang canggih. Para ahli menyebutnya sebagai alternatif blackhat untuk model GPT, yang dirancang untuk melakukan kegiatan jahat.
Pada bulan Februari, terungkap bahwa para penjahat siber berhasil menghindari batasan ChatGPT dengan memanfaatkan API-nya. Baik FraudGPT maupun WormGPT berfungsi tanpa batasan etika apa pun, dan inilah yang menjadi bukti ancaman yang ditimbulkan oleh AI generatif yang tidak terkendali.
Perlu diingat bahwa menggunakan atau mempromosikan alat-alat kejahatan siber seperti FraudGPT adalah ilegal dan melanggar hukum di banyak yurisdiksi. Semua pihak harus bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi AI dan menghindari penyalahgunaannya untuk tujuan kejahatan atau merugikan orang lain. (red)
- Bantuan Sistem Elektronik Untuk Pemilu 2024 Disiapkan Oleh Kemenkominfo
- Hadapi Kejahatan Dunia Siber, Security Operation Center Kominfo Siap Action