Garap Semua Potensi Lapangan Usaha Jadi Strategi Kemenparekraf
Waktu.news | Indonesia tidak menggunakan strategi insentif dalam mendatangkan wisatawan mancanegara. Menparekraf menilai cukup dengan strategi 3G dalam konsep kolaboratif marketing mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisman berkualitas tanpa melalui insentif.
Melalui konsep kolaboratif marketing Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif optimis mampu mendatangkan wisatawan mancanegara tanpa melalui strategi insentif, melainkan menggunakan strategi 3G yakni gerak cepat, gerak bersama dan garap semua potensi lapangan usaha.
Hal tersebut pun disampaikan menparekraf saat weekly press briefing Menanggapi upaya Taiwan dalam menggaet wisatawan asing melalui program insentif yang ditawarkan.
Sebagaimana diketahui, Taiwan sangat agresif dalam memulihkan pariwisatanya. Bahkan demi menarik kunjungan wisatawan, Taiwan menawarkan uang jajan senilai 5000 new Taiwan dollar atau setara dengan 2,5 juta rupiah bagi setiap turis yang datang ke negaranya.
Sedangkan untuk wisatawan dijanjikan dapat 20.000 new Taiwan dollar hingga 90.000 atau 10 juta rupiah hingga 45 juta rupiah per kelompok wisma.
Adapun strategi kolaboratif marketing yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini dengan berpartisipasi dalam beberapa event seperti tourism expo japan, ajang bursa pariwisata internasional seperti ITB berlin maupun south asia travel and tourism exchange di India.
Sandiaga juga menyampaikan bahwa melalui event pariwisata tersebut, jumlah wisatawan asing ke Indonesia pada tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 152% atau tembus sampai dengan 5,5 juta wisatawan. (rhp)
- Taiwan Excellence Happy Run 2022 Berlari Untuk Gaya Baru Hidup Sehat
- Seperti Apa Strategi dan Arah Kebijakan Pemkab Untuk Sukseskan 4 Program Unggulan Bolmut 2023