SUKSESKAN PORPROV XXI SULUT 2025

bLOG Waktu
BoltimDaerah

Gotong Royong Warga Loyow Boltim Cor Jalan Kebun, Dapat Dukungan Dua Legislator Demokrat Kevin dan Angelia

Advertisement

Warga Desa Loyow, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), kembali turun tangan memperbaiki jalan menuju area perkebunan. Menariknya, kegiatan gotong royong kali ini mendapat dukungan pribadi berupa bantuan material dari dua legislator Partai Demokrat.

Aksi gotong royong yang berlangsung akhir pekan ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Semangat kebersamaan yang sudah terbangun sejak tahap awal perbaikan jalan, kini semakin kuat dengan adanya dukungan dari dua wakil rakyat, yakni Wakil Ketua DPRD Boltim Kevin Sumendap dan Anggota DPRD Sulawesi Utara Angelia Regina Wenas.

Advertisement

Bantuan material berupa semen dan pasir itu langsung warga gunakan untuk melanjutkan proses pengecoran jalan di area perkebunan yang selama ini menjadi akses utama petani.

Salah satu warga, Lutfi Launde, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian kedua anggota dewan tersebut. Ia menilai dukungan itu sangat membantu masyarakat dalam memperlancar akses ke kebun.

 

Advertisement
warga Loyow mengaduk semen dan pasir untuk pengecoran jalan kebun
Warga Desa Loyow, Kecamatan Nuangan, Boltim, tengah mengaduk semen dan pasir untuk pengecoran jalan kebun secara gotong royong.

“Kami berterima kasih kepada Pak Kevin dan Ibu Angelia yang sudah membantu bahan untuk pengecoran jalan. Ini sangat membantu kami petani agar akses ke kebun makin mudah,” ujar Lutfi di sela kegiatan, Sabtu (8/11/2025).

Warga lain, Andot Lauma, menambahkan bahwa bantuan tersebut menambah semangat untuk terus menjaga budaya gotong royong di desa.

“Kami jadi semangat karena merasa ada yang memperhatikan. Walaupun bukan aspal, tapi jalan ini sudah bagus untuk kendaraan motor. Alhamdulillah, kami tidak kesulitan lagi pergi ke kebun, apalagi saat membawa hasil panen waktu hujan,” katanya.

Sebagai informasi, jalan yang dicor tersebut sebelumnya sering menjadi kendala utama bagi petani, terutama saat musim hujan. Kondisinya yang berbatu dan licin membuat warga kesulitan mengangkut hasil panen dari kebun ke desa. (aah)

Advertisement

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button