Kembali lagi, area PLTU Binjeita di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menjadi saksi dari sebuah tragedi yang mengejutkan. Kali ini, dua pekerja dari PT Weltes, yang merupakan mitra kerja dari PT IKAPT, mengalami luka bakar serius pada hari Rabu (22/2/2024).
Berdasarkan informasi yang diperoleh media dari rekan kerja mereka, kecelakaan mengerikan tersebut terjadi di area cerobong asap mesin PLTU. Sekitar pukul 10:05 WITA, dua pekerja PT Weltes sedang melakukan proses pemancingan mesin untuk dihidupkan menggunakan alat foging di ujung cerobong asap mesin.
Namun, sayangnya, ketika mesin berhasil dinyalakan, uap panas tiba-tiba keluar dari cerobong mesin dan dengan cepat mengenai kedua pekerja tersebut, menyebabkan luka bakar serius di wajah dan tubuh mereka.
“Korban segera dibawa ke puskesmas Bohabak untuk mendapatkan pertolongan pertama, dan kemudian dirujuk ke RS Kandow Manado untuk penanganan medis dan perawatan lebih lanjut,” ungkap seorang rekan kerja yang tidak ingin namanya disebutkan.
Menurut Mukhlis Kohongia SKM, kepala puskesmas Bohabak, pada Kamis 22 Februari 2024, dua pasien dengan luka bakar serius di wajah dan tangan masuk ke puskesmas tersebut.
“Pasien menerima perawatan di puskesmas sekitar 1 jam sebelum dirujuk ke RS Manado, karena luka bakar di wajah dan tangan mereka cukup parah,” jelasnya.
Diketahui, dua korban kecelakaan yang mengalami luka bakar tersebut adalah SWS (34 tahun) dan HM (23 tahun), keduanya merupakan pekerja dari PT Weltes.
Sementara itu, setelah terjadinya kecelakaan kerja di wilayah PLTU Binjeita, personil polres Bolmut terlihat berada di lokasi kejadian dalam waktu kurang dari 2 jam.
Diketahui bahwa proyek tersebut telah menelan korban dua orang yang meninggal dunia, dengan satu warga Binjeita yang menderita cedera permanen pada bagian tubuhnya, yakni kehilangan sebagian besar kaki. Terakhir, insiden yang baru saja terjadi melibatkan dua pekerja asal Jawa.
Hingga berita ini dipublish, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLTU Binjeita terkait penyebab pasti kecelakaan tersebut. Publik menantikan klarifikasi dari pihak terkait mengenai penyebab tragedi ini.