Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Techno

Jangan Dibuat untuk Selingkuhan: Tips Sembunyikan Rahasia Obrolan Whatsapp dengan Fitur Chat Lock!

Advertisement

Waktu.news | Mau punya zona privat di dunia maya? WhatsApp punya jawabannya! Fitur baru bernama Chat Lock telah meluncurkan sensasi keamanan dan privasi yang lebih tinggi. Bayangkan, sekarang kamu bisa menyembunyikan obrolan rahasia dengan mudah di platform ini, tanpa ada mata yang bisa mencuri pandang.

Gimana caranya? Chat Lock, fitur andalan ini, telah merambah ke Android dan iPhone. Triknya simpel, cukup pilih obrolan yang ingin disimpan dalam kerahasiaan, lalu, voila! Obrolan tersebut akan otomatis tersembunyi di dalam folder Obrolan Terkunci. Di sana, cuma kamu yang punya akses!

Advertisement

Sekali kamu mengaktifkan fitur ini, dunia luar nggak akan bisa melihatnya. Mulai dari pesan hingga notifikasi, semuanya jadi rahasia. Buat teman-teman yang penasaran, notifikasimu hanya bakal tampil sebagai ‘WhatsApp: 1 pesan baru’, membuat mereka semakin menebak-nebak!

Nah, gimana caranya mengaktifkan Chat Lock ini? Simak langkah-langkah uniknya, ya:

Advertisement
  1. Pastikan autentikasi perangkatmu sudah disetel. Bisa pake password, sidik jari, atau Face ID, sesuai selera.
  2. Pilih obrolan yang ingin dijaga privasinya, lalu tahan layar.
  3. Klik ikon titik tiga dan pilih opsi “Lock Chat”.

Tapi, nih, belum selesai! Kamu bisa tambah lapisan keamanan dengan membuat kode rahasia khusus. Ini beda, loh, dengan password biasa di ponselmu. Simak cara bikinnya:

  1. Buka folder Obrolan Terkunci, lalu ke Pengaturan.
  2. Ketuk Kode Rahasia dan buatlah kode rahasia impianmu.
  3. Setelah itu, konfirmasikan dan selesai!

Supaya makin gak kepo, kamu juga bisa menyembunyikan folder Obrolan Terkunci biar nggak kelihatan di daftar chat. Dengan begini, obrolan rahasia jadi semakin misterius. Coba deh, bikin zona privasi yang bikin penasaran teman-temanmu!

Advertisement

Advertisement

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button