Dengan semangat dan doa, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) resmi melepas kafilah kontingen yang akan berlaga dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-30 Tingkat Provinsi Sulawesi Utara, yang akan digelar di Kotamobagu. Upacara pelepasan berlangsung hangat di pelataran kantor Bupati, pada Jumat (7/6/2024), dihadiri oleh Penjabat Bupati Bolmong, Jusnan Mokoginta.
Kehadiran para pemimpin seperti Sekda Bolmong, Abdullah Mokoginta, serta para asisten dan pimpinan OPD Pemkab Bolmong, menambah khidmat suasana pelepasan. Hi Shabri Bora, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolmong, menyampaikan bahwa MTQ bukan hanya kompetisi, melainkan sebuah ajang prestasi yang membawa gengsi besar bagi umat Islam di daerah itu.
“Kami baru saja selesai melaksanakan STQ tingkat kabupaten yang mendapat sambutan hangat dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bolmong, khususnya dari Kesra Setda Bolmong,” kata Bora. Dia melanjutkan, dari lomba tersebut terpilih para juara yang kini akan mengemban tugas untuk bersaing di tingkat provinsi, membawa harapan serta doa dari seluruh masyarakat Bolmong.
Menurut Bora, kontingen Bolmong akan bertanding dalam enam mata lomba di MTQ, meliputi Tartil Quran, Tilawah Quran, Kaligrafi, Karya Tulis Ilmiah, Fahmi Quran, dan Syarhil Quran. Namun, dia menambahkan bahwa untuk kategori tuna netra, Bolmong kali ini tidak mengirimkan peserta karena tidak ada yang berpartisipasi pada level STQ kabupaten.
Bora juga menyampaikan harapan kepada Pj Bupati Bolmong, Jusnan Mokoginta, agar terus memberikan dukungan yang tidak hanya moral namun juga spiritual kepada para kafilah. “Semangat dan dukungan dari Pak Bupati sangat kami harapkan untuk menambah gizi rohani para santri kita di kompetisi tingkat provinsi,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bolmong, Jusnan Mokoginta, menyampaikan pesan motivasi dan harapan tinggi kepada kontingen. “Saya sangat berharap bahwa kalian dapat mempersembahkan yang terbaik dan membawa harum nama daerah kita,” katanya dalam sambutan. Jusnan juga mengingatkan para santri bahwa lomba MTQ adalah kesempatan mereka untuk menguji serta mengasah kemampuan yang telah dipersiapkan.
Jusnan menambahkan, “Jangan berkecil hati jika hasilnya kurang memuaskan. Ingatlah, banyak pemimpin kita di level kabupaten dan nasional yang memulai dari pendidikan di pondok pesantren. Keberhasilan tidak hanya diukur dari prestasi saat ini, tetapi juga dari keteguhan iman, kecerdasan, dan akhlak yang kalian bangun untuk masa depan yang sukses.”
- MTQ ke-8 Bolmut 2024: Ajang Syiar Islam dan Pengembangan SDM Unggul
- Doa Berbuka Puasa: Makna dan Manfaatnya Bagi Umat Muslim