Kapal Pertama Domba Australia Tiba di Saudi: Antisipasi Lonjakan Permintaan Selama Ramadan dan Musim Haji
Kapal pertama yang membawa domba dari Australia dalam lebih dari satu dekade akhirnya berlabuh di pelabuhan Saudi Arabia, membawa berita yang menyegarkan bagi pecinta daging di tengah bulan Ramadan yang penuh berkah. Dikatakan bahwa kapal tersebut membawa sekitar 25.000 ekor domba, sebuah angka yang cukup mengesankan.
Menurut Sulaiman Al Jabri, seorang ahli komite peternakan di Kamar Dagang Jeddah, kedatangan pengiriman pertama ini telah memberikan stabilitas pada harga daging di pasar Saudi. Hal ini memicu antisipasi akan kedatangan lebih banyak kargo menjelang musim haji yang segera tiba pada bulan Juni.
“Periode mendatang akan menjadi saksi kedatangan lebih banyak pengiriman untuk menjawab lonjakan permintaan daging merah, memenuhi kebutuhan konsumen dari berbagai kalangan, termasuk warga lokal, ekspatriat, dan para peziarah yang membanjiri Kota Suci (Mekah) untuk merayakan Ramadan di Masjidil Haram,” ungkap Al Jabri seperti dilaporkan oleh portal berita Saudi, Sabq.
Di tengah upaya keras pemerintah untuk memenuhi kebutuhan lokal dan menggali berbagai sumber impor, Al Jabri menegaskan bahwa keputusan untuk kembali mengimpor daging dari Australia adalah bagian dari keseriusan Saudi dalam memastikan kecukupan pangan.
Belum selesai di situ, Al Jabri juga mengungkapkan bahwa rencananya kedatangan pengiriman tambahan sekitar 25.000 ekor domba Australia menjelang akhir Ramadan.
Kementerian Pertanian Saudi melaporkan bahwa dalam dua bulan terakhir saja, kerajaan telah mengimpor sekitar 1,7 juta ekor ternak untuk mengimbangi meningkatnya permintaan selama Ramadan dan menjelang musim haji yang akan segera tiba.
Sementara Ramadan adalah saat untuk merayakan dengan keluarga besar, kementerian berharap akan adanya peningkatan impor yang lebih besar lagi, dan mereka sedang berkoordinasi dengan lembaga yang berwenang untuk memastikan pasokan ternak yang sehat selama musim ini.
Berbagai negara menjadi sumber impor ternak bagi Saudi, termasuk Sudan, Somalia, Djibouti, Afrika Selatan, Bahrain, Oman, Georgia, Rumania, Bulgaria, Australia, dan Brasil. Selain itu, impor dari Uni Emirat Arab, Qatar, dan Yordania juga telah diaktifkan kembali. Kementerian menekankan bahwa regulasi dan aturan kesehatan impor diperbarui secara berkala sesuai dengan situasi epidemiologi di negara-negara asal, untuk memastikan keselamatan ternak yang diimpor.