Waktu.news | Juru bicara Kementerian Kesehatan, dokter Mohammad Syahril menyatakan bahwa tren kasus gagal ginjal akut pada anak mengalami penurunan pada awal bulan November.
Penurunan tren kasus ginjal pada anak ini dipengaruhi sejak surat edaran melalui direktur jenderal pelayanan kesehatan yang meminta tenaga kesehatan dan apotek untuk tidak memberikan obat dalam bentuk sirup.
Kementerian Kesehatan memberikan update perkembangan terkait penanganan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak. Kemenkes menyatakan bahwa kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di Indonesia kini telah mengalami penurunan cukup signifikan.
Jubir Kementerian Kesehatan dokter Mohammad syahril mengungkapkan penurunan kasus tersebut dipengaruhi beberapa hal, salah satunya kebijakan pemerintah yang melarang memberikan obat sirup yang diduga mengandung unsur kimia edge pada anak.
Sebagai gantinya, masyarakat dapat memberikan obat dalam bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, supositoria, dan lainnya.
Hingga saat ini, perawatan dan pengobatan pasien anak yang mengalami gangguan ginjal akut di tanah air masih menerima obatan vomizole.
Melihat perkembangan yang baik, Kemenkes terus berupaya mendatangkan obat injeksi fizal dari berbagai negara sebagai langkah mitigasi penyakit GA. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus GA di Indonesia tercatat sebanyak 323 orang yang terdiri dari 99 kasus sembuh, 34 dirawat dan 190 kematian. (ys)
- Biaya Pasien Gangguan Ginjal Akut Anak Bagi Tidak Mampu Ditanggung Pemerintah Daerah
- Berikut Ini Gejala Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal Yang Perlu Diketahui Orang Tua