
Insiden perundungan atau bullying yang dialami seorang siswa sekolah dasar (SD) berinisial L di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) akhirnya berujung pada laporan kepolisian.
Orang tua korban, Peter Fernandez (52), secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Boltim pada Selasa (25/2/2025) siang.
Dari informasi yang diperoleh, peristiwa perundungan ini terjadi pada 17 Februari 2025 di Desa Dodap, Kecamatan Tutuyan. L disebut mengalami tindakan kekerasan psikis dari seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) berinisial CL.
Selain CL, dua teman lainnya juga turut dilaporkan atas dugaan keterlibatan dalam insiden tersebut.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Boltim, AIPTU Khristian Malale, membenarkan adanya laporan ini.
“Iya Orang tuanya sudah melapor itu, kemarin dulu (Selasa) kalau tidak salah,” ujar AIPTU Khristian saat dihubungi, Kamis (27/2/2025) siang.
Menurut AIPTU Khristian, laporan tersebut tetap diproses dan saat ini juga telah diawasi oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Boltim.
“Tetap diproses itu. Diawasi oleh PPA saat melapor itu, sudah sampai di PPA,” tegas AIPTU Khristian.
AIPTU Khristian mengungkapkan bahwa laporan itu kemungkinan masih berada dalam tahap disposisi pimpinan sebelum masuk ke Unit PPA.
“Tapi di Unit saya belum, masih ada disposisi Kapolres mungkin itu,” ujarnya.
Meski demikian, AIPTU Khristian memastikan bahwa kasus sudah dalam tahap penyelidikan.
“masih dalam tahap penyelidikan,” tambahnya. (aah)
- Mengejutkan! Seorang Pelajar SMP yang Jadi Korban Kekerasan Fisik di Boltim Diduga Pelaku Bullying Anak SD
- Ratusan Pelajar di SD Lolak Alami Kejadian Tak Terduga Usai Minum Susu
- Prediksi UPTD PPA Boltim: Tren Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Meningkat Drastis di Tahun 2024