Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat sebagai respons terhadap banjir yang baru-baru ini melanda 11 kecamatan di wilayah tersebut. Keputusan ini diumumkan oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, saat mengunjungi korban banjir di Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, pada hari Senin, 15 Juli 2024. Nelson menyatakan bahwa periode tanggap darurat akan diperpanjang hingga 23 Juli 2024.
Selama kunjungan tersebut, Bupati Nelson menyampaikan bahwa perpanjangan ini diperlukan mengingat beberapa desa dan kelurahan masih terendam banjir, terutama di kecamatan Tilango, Telaga Jaya, dan Limboto yang berdekatan dengan Danau Limboto. Nelson berharap bahwa dengan diperpanjangnya masa tanggap darurat, tinggi muka air yang meluap dari Danau Limboto akan terus menurun, dan distribusi bantuan kepada warga yang terdampak akan dapat berlangsung terus menerus.
“Mudah-mudahan dalam beberapa waktu kedepan banjir ini benar-benar surut, sehingga kita dapat melakukan upaya pemulihan,” ungkap Nelson dengan harapan.
Menurut data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Gorontalo, banjir ini telah menghantam sedikitnya 39 desa dan kelurahan di 11 kecamatan, mempengaruhi kehidupan sekitar 5.755 kepala keluarga atau 19.513 jiwa. Selain merendam rumah, banjir juga telah menggenangi sekitar 3000 hektar lahan sawah, merusak beberapa fasilitas pendidikan dan infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, serta plat duicker.
