Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Sports

Kontroversi Cristiano Ronaldo: Disanksi oleh Badan Sepak Bola Arab Saudi atas Gaya Isyaratnya!

Advertisement

Cristiano Ronaldo Disanksi oleh Badan Sepak Bola ARab Saudi karena Gaya Isyaratnya Kapten Al Nassr membuat gaya isyarat sebagai tanggapan atas ejekan penonton yang menyebut nama Messi

Pada hari Kamis, badan pengatur sepak bola Arab Saudi mengumumkan penangguhan Cristiano Ronaldo selama satu pertandingan karena gaya isyarat yang dilakukannya di lapangan akhir pekan lalu yang dianggap sebagai “provokasi”.

Advertisement

Federasi Sepak Bola Arab Saudi menyebutkan bahwa kapten Al Nassr dan mantan bintang Porto itu juga dikenakan denda sebesar 30.000 riyal ($8.000) atas tindakan tersebut, yang melanggar aturan melawan memprovokasi publik selama pertandingan. Keputusan ini tidak dapat diajukan banding.

Video viral muncul setelah kemenangan timnya 3-2 melawan Al Shabab, menunjukkan Ronaldo membuat gaya isyarat sebagai tanggapan atas ejekan penonton yang menyebut nama rival lamanya, Lionel Messi.

Advertisement

Konten viral tersebut segera menjadi perbincangan utama di media sosial Saudi.

Mengutip surat kabar olahraga Al Riyadiya, Ronaldo mengatakan bahwa ia menghormati semua klub sepak bola dan bahwa gaya isyaratnya mengungkapkan “kekuatan dan kemenangan” — bukan sebuah penghinaan — dan dianggap dapat diterima di Eropa.

Pemain berusia 39 tahun, yang merupakan pemenang lima kali Liga Champions UEFA, adalah bintang besar pertama yang pindah ke kerajaan ketika ia menandatangani kontrak dengan Al Nassr pada Januari 2023.

Tim-tim Liga Pro Saudi telah melakukan pembelanjaan besar-besaran untuk menarik pemain-pemain bintang, dan negara tersebut akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 sebagai bagian dari upaya lebih luas dalam olahraga global.

Advertisement

Bintang-bintang seperti Karim Benzema dari Prancis, Neymar dari Brasil, dan Sadio Mane dari Senegal juga telah meninggalkan Eropa untuk gaji besar di kerajaan konservatif tersebut.

Meski demikian, Riyadh telah dituduh oleh para kritikusnya melakukan “sportswashing” dengan menggunakan olahraga untuk memperbaiki reputasi internasionalnya setelah mendapat kritik luas terkait catatan hak asasi manusia dan lingkungan hidupnya.

Advertisement

Redaksi

Berita yang masuk di Email, Whatapps dan Telegram Redaksi akan di Edit terlebih dahulu oleh Tim Editor Media Waktu.news kemudian di publish.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button