Kontroversi Juventus: Exor Bantah Isu Penjualan Klub Legendaris
Waktu.news | Kabar tentang masa depan Juventus, raksasa sepakbola Italia, baru saja mencuat. Exor, perusahaan induk Juventus dan juga pemegang kendali keluarga Agnelli, membantah keras rencana penjualan klub dalam laporan surat kabar Il Giornale.
Pada pembukaan berita ini, saham Juventus, yang merupakan salah satu klub sepakbola paling sukses di Italia, melonjak hingga 4,8%. Namun, seperti drama sepakbola yang sering berubah, kenaikan itu segera melorot hingga hanya 0,3% pada pukul 09.00 GMT, sejalan dengan pergerakan bursa Milan secara keseluruhan.
Juru bicara Exor dengan tegas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan Il Giornale adalah “berdasar tanpa dasar”, setelah surat kabar tersebut melaporkan bahwa perusahaan induk sedang mempertimbangkan hasil keuangan terbaru Juventus yang dinilai “tidak lagi bisa dipertahankan”. Mereka juga mengakui malu atas masalah hukum yang terus menghantui klub.
Juventus, mantan Ketua Andrea Agnelli, dan sebelas orang lainnya saat ini menghadapi potensi sidang karena dituduh melakukan akuntansi palsu di pengadilan Italia tahun lalu. Namun, Juventus dengan tegas membantah segala tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa praktik akuntansi mereka sesuai dengan standar industri.
Sebelumnya, pada bulan Mei, laporan Reuters mengungkapkan bahwa perwakilan keluarga Agnelli, pemilik mayoritas saham Juventus, mulai membuka diri terhadap berbagai gagasan tentang masa depan finansial klub. Meskipun ada spekulasi, Exor saat itu telah menegaskan komitmennya terhadap klub sepakbola tersebut, menepis segala ketidakpastian.
Sumber-sumber dekat dengan situasi ini menjelaskan bahwa tidak ada perubahan drastis yang diharapkan dalam waktu dekat. Keputusan apapun tentang masa depan Juventus kemungkinan besar akan ditentukan setelah ada kejelasan mengenai masalah akuntansi dan hukum yang masih menggantung di atas kepala klub ini.
Dengan kepemilikan sekitar 64% saham dan 78% hak suara di Juventus, Exor memiliki pengaruh besar terhadap klub dengan nilai pasar sekitar 800 juta euro ($858 juta) berdasarkan data Refinitiv.
Menurut laporan dari Il Giornale, Exor bahkan mempertimbangkan kemungkinan menjual Juventus dengan harga setidaknya 1,5 miliar euro, setelah langkah-langkah dilakukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi.
Namun, sejarah cekered ketat Juventus tidak berakhir di sana. Penyelidikan akun klub tersebut juga memicu penyelidikan terpisah oleh otoritas sepakbola Italia yang akhirnya mengakibatkan Juventus dikenakan denda sebesar 10 poin dalam musim Serie A sebelumnya, selain denda 718.000 euro dan larangan berkompetisi dalam kompetisi Eropa musim ini, yang ditetapkan oleh UEFA.
Selama empat tahun terakhir, Juventus telah menerima sekitar 700 juta euro dalam bentuk injeksi dana dari pemegang saham, dan sekitar dua pertiga dari jumlah itu berasal dari Exor. Meskipun beroperasi dalam lingkungan yang penuh tekanan, klub ini adalah satu-satunya entitas besar dalam portofolio Exor yang saat ini belum mencetak keuntungan. Sehingga, masa depan Juventus tetap menjadi sorotan tajam di dunia sepakbola. (red)