
Laga final Open Turnamen Tripika Cup Kecamatan Nuangan untuk kategori putri tetap digelar pada Senin (1/9) malam. Pertandingan yang mempertemukan Putri Salju Nuangan Selatan melawan Manis Manja Bai ini berlangsung ramai meskipun Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Oskar Manoppo, mengeluarkan himbauan penghentian sementara seluruh kegiatan sepak bola mulai 1 September 2025.
Himbauan itu tercantum dalam surat bernomor 10/BMT/283/IX/2025 yang diteken Bupati. Surat itu merujuk pada instruksi Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara Nomor: STR/177/VIII/OPS.1.1/2025 tanggal 31 Agustus 2025. Alasannya, untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat akibat gejolak nasional beberapa hari terakhir.
“Diminta kepada seluruh pihak terkait agar menghentikan sementara seluruh kegiatan pertandingan/kompetisi sepak bola. Berlaku sejak tanggal surat ini sampai situasi dinyatakan kondusif/normal kembali oleh pihak berwenang,” tulis isi poin 2 surat Bupati Boltim.
Alasan Panitia Tetap Menggelar Final Tripika Cup Kategori Putri
Ketua Panitia Tripika Cup, Maslinda Solag, mengatakan pihaknya tetap melangsungkan pertandingan karena persiapan sudah matang. Ia juga beralasan tidak bisa menunda laga lantaran kedua tim sudah berada di lokasi untuk Final Putri Tripika Cup Nuangan.
“Terkait itu pelaksanaan tadi malam itu, itu terselenggara karena, e, berbagai upaya yang dilakukan oleh panitia. Termasuk minta pertimbangan, untuk kegiatan ini sudah direncanakan dari awal, dan sudah disiapkan segala apa yang a, akan pada final itu. Dan, kedua tim juga sudah berada di lokasi, dengan tidak bisa lagi kami membatalkan,” ujar Maslinda kepada wartawan, Selasa (2/9/2025) siang.
Maslinda menambahkan, selain itu panitia baru menerima informasi penghentian pertandingan dari pihak kepolisian pada sekitar pukul 13.00 Wita. Di saat yang sama, kata dia, pihaknya tengah sibuk persiapan laga.
“Iya betul, tapi nanti turun kemarin. Nanti kemarin baru mereka kirim. Pemberitahuan juga dari Pak Kapolsek nanti kemarin sekitar jama 1 mungkin, kalau tidak salah ya, Kapolsek menelepon. Sementara, saya sibuk-sibuk dengan fasilitasi persiapan final Final Putri Tripika Cup Nuangan,” jelasnya.
Maslinda juga menyebut panitia sebenarnya ingin berkoordinasi dengan pejabat terkait, termasuk Kapolres dan Bupati. Namun, karena kesibukan para pejabat, langkah itu tidak terlaksana.
“Memang pada saat itu sempat lagi mau menemui Pak Kapolres. Cuma, sudah tinggal kapolsek yang pergi temui beliau (Kapolres), karena beliau juga sibuk to. Nah, baru begitu lagi, sudah tinggal Camat yang pergi temui bupati,” katanya.
Lebih lanjut, Maslinda menegaskan meski Pemda dan pihak kepolisian tidak memberi izin, panitia mengambil inisiatif melanjutkan pertandingan dengan membuat surat pernyataan.
“Memang dari Pemda dengan dari pihak kepolisian, tidak mengiyakan. Cuma, kami panitia yang ambil inisiatif dengan buat surat pernyataan. Apabila memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami yang akan bertanggung jawab,” tegasnya.
Pertimbangan Camat Nuangan
Sementara itu, Camat Nuangan, Mursit Mamonto, memberikan penjelasan terkait keputusan panitia yang tetap menggelar laga final Turnamen Tripika Cup di wilayahnya. Menurutnya, ia telah melakukan dengan Bupati. Namun, keputusan akhir tetap mengacu pada himbauan.
“Koordinasi dengan Bupati ada, tetapi tetap mengacu ke himbauan, karena ada instruksi telegram dari Kapolda. Nah, Bupati langsung menurunkan surat himbauan per 1 September. Namun, karena kurang lebih waktu mepet juga, saya selaku kepala wilayah juga mempertimbangkan kenapa digelar final,” kata Mursit.
Mursit menjelaskan bahwa semangat kedua kubu sebelum gelaran laga final sangat besar. Sehingga, jika menunda justru akan memicu kerusuhan atau kemarahan para pecinta sepak bola.
“Sehingga saya selaku camat, karena ini ceritanya maju punya resiko, mundur pun tidak digelar punya resiko dalam Final Putri Tripika Cup Nuangan. Sehingga pertimbangan, ketika kami galar Insyaallah dan itu terbukti resikonya tidak ada. Tapi kalau ditunda final, yakin dan percaya kedua tim, manager dan seluruh pecinta sepak bola masing-masing pendukung tujuannya, yang pertama sasaranhya kantor polsek, dan kantor camat, sehingga saya selaku camat mengambil inisiatif dan siap bertanggung jawab apabila ada resiko,” tambahnya.
Mursit juga menjelaskan bahwa panitia dan manajer tim telah menyodorkan surat pernyataan. Surat ini diketahui Camat dan diserahkan ke Polsek Nuangan sebagai dasar pelaksanaan pertandingan.
“Jadi saya siap diproses, ketika menimbulkan kekacauan. Tapi, Alhamdullah, kesyukuran saya selaku pemerintah kecamatan, yang kami harapkan keamanan, dan itu terwujud. Ternyata masyarakat khususnya wilayah nuangan betul-betul hanya meramaikan Tripika Cup, tidak ada unsur-unsur yang lain,” ujarnya.
Kendati demikian, Mursit menambahkan, untuk hari-hari berikutnya, pertandingan di wilayah Nuangan akan ditunda sampai situasi Sulawesi Utara kembali kondusif.
“Dan mukain hari ini, pertandingan di wilayah nuangan ditunda sampai menunggu situasi negara khususnya sulawesi utara kondusif,” tandasnya.
Pertandingan final kategori putri berlangsung sengit, dengan Putri Salju Nuangan Selatan menumbangkan Manis Manja Bai 4-0. Setelah final putri, panitia masih merencanakan lanjutan laga untuk kategori putra. (aah)
- Tripika Cup 2025 Nuangan Boltim Siap Digelar, Klub Luar Boleh Daftar Hingga Bebas Transfer Pemain
- Tripika Cup 2025 Nuangan Resmi Dibuka, Kapolres Boltim Ajak Junjung Sportivitas
- Pondabo United Tekuk Torotakon Buyat 1-0 di Tripika Cup Nuangan Boltim