Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Opini

Melampaui Sebatas Menanti Sinyal: Menggiring Lapangan Kembar Boroko ke Era Koneksi Bebas

Advertisement

Apakah Lapangan Kembar Boroko akan tetap terisolasi dari gelombang teknologi informasi?. Dalam era di mana wifi gratis telah menjelma menjadi kebutuhan mendasar, pertanyaannya bukan lagi “apakah” tapi “kapan” Lapangan Kembar Boroko akan menyambut koneksi tanpa batas ini.

Dibalik ketidakpastian dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kita ditantang untuk melihat lebih jauh. Lapangan Kembar Boroko, tanah yang diapit oleh masjid agung, Situs Komalig, Islamic Center, dan bazaar kuliner, menjadi magnet sosial yang tak terbantahkan. Namun, bagaimana jika kita membuka peluang untuk membuatnya lebih dari sekadar titik berkumpul?

Advertisement

Pemerintah daerah seakan enggan menggenggam peluang ini, mungkin karena keikhlasan membagi anggaran yang menjadi penghalang. Tapi, apa artinya membatasi potensi kemajuan dengan pertimbangan anggaran? Wahai para pemimpin dan wakil rakyat, apakah kita tidak bisa mengalihkan sebagian kecil anggaran perjalanan untuk membangun pondasi koneksi bebas di Lapangan Kembar Boroko?

Bukan lagi hanya soal teknologi, pemasangan wifi gratis di sini adalah simbol keikhlasan dan komitmen dalam memajukan ekonomi lokal. Lapangan Kembar Boroko bisa menjadi pusat ekonomi yang bervibrasi, memungkinkan pengusaha kecil dan mikro merasakan keuntungan dari konektivitas yang stabil.

Advertisement

Ketika gelombang wifi melanda, bukan hanya masyarakat yang diuntungkan. Pelaku bisnis lokal bisa memperluas sayap mereka ke ranah digital, berkat layanan internet yang mudah diakses. Pemasaran online, transaksi elektronik, dan keterlibatan dalam ekosistem bisnis digital akan membawa Lapangan Kembar Boroko ke sorotan nasional.

Jadi, memasang wifi gratis di lapangan bukan hanya investasi dalam konektivitas. Ini adalah langkah berani untuk mendukung kemajuan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Mari bersama-sama melihat potensi besar yang tersembunyi, dan bersatu dengan gelombang teknologi informasi yang sedang berkembang pesat. Kita tidak hanya menanti sinyal, kita sedang membangun jembatan menuju masa depan yang penuh dengan koneksi bebas dan kemajuan.

Oleh: Refli Hertanto

Advertisement

Advertisement

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button