Mesin Pencari AI Perplexity Siap Pantau Hasil Pemilu 2024
Fitur Baru Menawarkan Pembaruan Langsung dan Analisis Mendalam Pemilihan
Perplexity, sebuah mesin pencari yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), terkadang dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat atau halusinasi. Meski demikian, perusahaan ini berupaya membuktikan bahwa platformnya cukup handal untuk digunakan dalam memantau hasil pemilihan.
Pada hari ini, Perplexity meluncurkan pusat informasi khusus mengenai pemilihan umum di Amerika Serikat. Pusat ini dibangun dengan data dari The Associated Press dan Democracy Works, dan digambarkan oleh perusahaan dalam sebuah blog sebagai “sumber utama untuk memahami isu-isu penting.”
“Mulai hari Selasa, kami akan menyediakan pembaruan langsung tentang pemilihan dengan memanfaatkan data dari The Associated Press, sehingga Anda dapat terus mengikuti perlombaan presiden, senat, dan DPR baik di tingkat negara bagian maupun nasional,” ujar Perplexity. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Democracy Works yang telah memberikan akses ke Elections API mereka untuk mendukung pengalaman ini.”
Perplexity belum memberikan tanggapan terkait permintaan TechCrunch mengenai apakah mereka memberikan kompensasi kepada The Associated Press dan Democracy Works atas penggunaan data tersebut.
Pusat informasi pemilihan dari Perplexity mampu menjawab berbagai pertanyaan seputar pemilihan, seperti persyaratan pemilih, jadwal pemungutan suara, serta menyediakan analisis yang dirangkum oleh AI mengenai berbagai langkah pemilihan, calon kandidat, posisi kebijakan, dan dukungan yang ada. Selain ringkasan tersebut, pusat ini pada dasarnya mengintegrasikan data dari The Associated Press dan API Democracy Works. Hal ini menjadi penting karena pesaing Perplexity cenderung enggan untuk meluncurkan fitur serupa karena kekhawatiran akan penyebaran disinformasi yang dihasilkan oleh AI.
Dalam fitur terbaru mereka, ChatGPT Search dari OpenAI mengarahkan pengguna yang menanyakan hasil pemilihan ke sumber resmi seperti The Associated Press dan Reuters. Demikian juga, chatbot Claude dari Anthropic dan Gemini dari Google tidak memberikan jawaban langsung mengenai hasil pemilihan.
Kita hanya dapat berharap bahwa pusat informasi dari Perplexity akan memberikan data yang akurat sesuai dengan klaim perusahaan, mengingat rekam jejak AI yang kurang baik di bidang ini.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Democracy and Technology pada bulan Juli menemukan bahwa dari 77 pertanyaan berbeda terkait pemilihan, lebih dari sepertiga jawaban yang diberikan oleh chatbot AI seperti Claude dan Gemini mengandung informasi yang salah. Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa chatbot utama cenderung memberikan jawaban yang lebih buruk ketika ditanyakan mengenai pemilihan oleh individu dengan tantangan aksesibilitas atau yang bahasa utamanya bukan Bahasa Inggris.