Badan Pusat Statistik (BPS) membawa kabar gembira dengan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Gorontalo. Berdasarkan pemantauan harga perdesaan pada Juni 2024, NTP mengalami kenaikan sebesar 1,82 persen dari 107,46 pada Mei 2024 menjadi 109,41, sebagaimana diungkapkan oleh Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, pada Senin (01/07/2024).
Peningkatan ini terjadi karena kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Kenaikan NTP Juni 2024 terjadi di lima subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,87 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 8,55 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,76 persen, subsektor peternakan sebesar 1,47 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,09 persen. “Kenaikan harga sayur dan buah menjadi berkah sehingga NTP kita naik,” tambah Mukhanif.
Yang lebih menggembirakan, kenaikan NTP ini turut berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di Bumi Serambi Medinah. Mukhamad menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 mencapai 177,99 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 5,72 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2023. Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 14,57 persen, turun 0,58 persen poin dari Maret 2023.
“Penurunan angka kemiskinan di Gorontalo ini mencerminkan pengaruh positif NTP. Angka kemiskinan kali ini telah menembus batas psikologis, turun di bawah 15 persen, kini berada pada level 14,57 persen,” tegas Mukhanif. Menurutnya, penurunan ini dipicu oleh peningkatan kemampuan penduduk dalam pengeluaran konsumsi.
Mukhanif juga menambahkan bahwa gambaran positif NTP di masa mendatang akan sangat berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan berikutnya. Dari segi wilayah tempat tinggal, pada Maret 2023 hingga Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 1,38 ribu orang, sementara di perdesaan turun sebesar 7,07 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 4,47 persen menjadi 4,77 persen, sedangkan di perdesaan turun dari 23,73 persen menjadi 22,97 persen.