Orang Tua Tolak Program Makan Bergizi Gratis: Polling TK di Sleman Viral, Istana Siapkan Uji Lab BPOM
Di tengah ramainya dugaan soal pelaksanaannya, Program Makan Bergizi Gratis menuai penolakan mayoritas orang tua siswa di Sleman, sementara Istana menyiapkan langkah uji laboratorium.

Isu Program Makan Bergizi Gratis kembali memanas. Sebuah polling wali murid di salah satu TK di Sleman, Yogyakarta, viral dan menunjukkan mayoritas orang tua menolak. Di sisi lain, Istana melalui juru bicara Hasan Nasbi menyebut akan melakukan uji laboratorium BPOM untuk menjawab dugaan yang beredar.
Fakta Utama dari Polling yang Viral
- Pertanyaan polling: “Apakah berkenan mendapatkan MBG (Program Makan Bergizi Gratis)?”
- Hasil: 85,5% orang tua menolak menerima Program Makan Bergizi Gratis di sekolah.
- Pemilik akun X @Arb*** membagikan tangkapan layar hasil polling pada 18/8/2025 dan menyebut hasilnya akan diserahkan ke sekolah serta penyelenggara MBG.
Konteks Sleman: Isu Keamanan dan Kehalalan
Unggahan tersebut menyebut peristiwa dugaan keracunan yang melibatkan 178 orang di Mlati, Sleman. Selain itu, ramai pula tudingan bahwa nampan yang dipakai dalam Program Makan Bergizi Gratis diduga tidak halal atau terkait kandungan minyak babi.
Catatan: Informasi itu masih berupa dugaan publik dan membutuhkan verifikasi resmi.
Respons Pemerintah: Uji Laboratorium BPOM
Pihak Istana, lewat Hasan Nasbi, menyatakan akan melakukan uji laboratorium BPOM untuk memastikan keamanan dan kehalalan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Langkah ini diharapkan menjawab keresahan orang tua serta memberi kepastian kepada sekolah.
Alasan Penolakan Orang Tua (Versi Wali Murid)
Sejumlah orang tua mengaku diminta menuliskan alasan menerima atau menolak Program Makan Bergizi Gratis. Dari narasi warganet, setidaknya ada beberapa kekhawatiran:
- Keamanan pangan: kekhawatiran atas isu keracunan.
- Kehalalan peralatan & bahan: munculnya tudingan soal nampan dan kandungan minyak.
- Transparansi pelaksanaan: harapan ada informasi yang lebih jelas dari penyelenggara.
Apa Dampaknya untuk Sekolah dan Penyelenggara?
Penolakan tinggi membuat sekolah perlu berkomunikasi lebih intens dengan wali murid. Penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis juga perlu memperkuat standar keamanan, sertifikasi halal, dan transparansi rantai pasok agar kepercayaan publik pulih.
Gelombang penolakan di Sleman memperlihatkan tingginya perhatian publik terhadap mutu, keamanan, dan kehalalan Program Makan Bergizi Gratis. Uji laboratorium BPOM yang disiapkan Istana menjadi kunci untuk menjawab dugaan dan meredakan kekhawatiran. Ke depan, peningkatan kontrol kualitas dan komunikasi terbuka akan menentukan keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah.
- Sirajudin Lasena Dominasi Polling Bupati Bolmut 2024, Asripan Nani Runner-Up
- Bupati Iskandar Kamaru Buka Festival Pangan Lokal 2024 di Bolsel, Dorong Kemandirian Pangan
- Produk Tanpa Sertifikasi Halal Terancam Sanksi Oleh BPJPH