
Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak melalui aplikasi SIMFONI PPA yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) resmi berakhir, Rabu (28/5/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Hotel Sutan Raja, Kotamobagu, dimulai sejak Selasa (27/5/2025). Wakil Bupati Boltim, Argo Vinsensius Sumaiku, secara langsung menutup pelatihan tersebut.
Dalam sambutannya, Wabup Argo menyampaikan sejumlah pesan dari Bupati Boltim, Oskar Manoppo. Pesan itu berisi ajakan agar keterampilan yang diperoleh selama pelatihan benar-benar diterapkan. Ia juga menegaskan bahwa penginputan data dalam aplikasi SIMFONI PPA harus segera dilakukan, dengan penyajian data yang akurat dan terpercaya.
“Pak Bupati menyampaikan harapannya agar para peserta yang telah mendapatkan ilmu dan keterampilan selama pelatihan dapat terimplementasikan dengan baik. Bagaimana melakukan penginputan data di aplikasi SIMFONI PPA, ini perlu segera dilakukan dengan penyajian data akurat,” ujar Wabup Argo.
Lebih lanjut, Argo mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Boltim memberikan perhatian khusus terhadap meningkatnya kasus kekerasan perempuan dan anak. Menurutnya, edukasi kepada masyarakat dan penggunaan data yang valid sangat penting dalam penyusunan kebijakan strategis.
“Tahun ini angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan tren naik. Pak Bupati dan saya sangat berharap kasus terhadap perempuan dan anak di daerah kita dapat ditekan, dicegah,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Dinas PPPA Boltim, Tierza Junita Damopolii, membeberkan kesiapan para peserta dalam mengoperasikan aplikasi SIMFONI PPA. Ia memastikan bahwa proses pencatatan dan pelaporan akan segera berjalan.
“Jumlah operator yang sudah memiliki akun di SIMFONI PPA ada sepuluh. Delapan operator di masing-masing Puskesmas yang ada di Boltim, satu operator di Rumah Sakit Pratama dan satu di Polres Boltim. Mereka akan mulai melakukan pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan perempuan dan tentunya mereka akan terus terkordinasi dengan kami di Dinas PPPA,” ungkap Tierza.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari unsur kepolisian dan kejaksaan. Kasat Reskrim Polres Boltim IPTU Liefan Kolinug dan Gracia Marchelina Tambajong dari Kejaksaan Negeri Kotamobagu bertugas sebagai narasumber. Mereka memberikan wawasan tentang aspek hukum dan penegakan keadilan dalam menangani kasus kekerasan.
Sebelumnya, Kepala Dinas PPPA Boltim sekaligus Pj Sekda, Iksan Pangalima, dan Kepala Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak DP3AD Provinsi Sulut juga berbagi materi dalam pelatihan ini. (aah)
- Dinas PPPA Boltim Perkuat SIMFONI untuk Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak Secara Terpadu
- Prediksi UPTD PPA Boltim: Tren Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Meningkat Drastis di Tahun 2024
- Kerap Nomaden, UPTD PPA Boltim Akhirnya Miliki Tempat Tetap
- Dinas PPPA Boltim Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Verifikasi Lapangan Evaluasi Kabupaten Layak Anak 2024