Tutuyan – Dalam rangka pemutakhiran data Indek Desa Membangun (IDM) berbasis Sustainable Development Goal’s (SDGs) tahun 2021 secara maksimal, Pemerintah Desa Loyow, Bolaang Mongondow Timur menggelar sosialisasi, Sabtu (10/4/2021).
Sosialisasi dan pelatihan dilakukan oleh pemerintah desa Loyow bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang SDGs (Sustainable Development Goals) dan tata cara pengisian form pendataan oleh setiap relawan sebelum melakukan pendataan di lapangan.
Menurut Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Syachrir Pasambuna, SDGs merupakan penyempurnaan data IDM desa secara detil. Terdapat 676 pertanyaan berada pada 4 jenis kuesioner guna mengumpulkan data dan informasi terperinci. Masing-masing dari kuesioner, yaitu kuesioner individu, rumah tangga, rukun tetangga dan kuesioner desa, akan di isi oleh relawan pendata.
“Beberapa tahun lalu masih menggunakan IDM. Nah, beda antara IDM dan SDGs ini terkait pengumpulan data secara aktual di desa. Dengan kata lain konsepsi SDGs, tidak ada satu orang pun diabaikan dalam pengupulan data,” papar Syachrir, kepada waktu.news usai sosialisasi dan pelatihan.
Hasil dari pemutakhiran data selanjutnya kata Syachrir, akan dimasukkan secara online melalui aplikasi, sehingga rangkumannya akan terlihat pada Sistim Informasi Desa (SID) Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Seluruh data di input ke dalam aplikasi, agar bisa dilihat semua wilayah. Untuk kecamatan Nuangan, Desa Loyow yang petama melaksanakan sosialisasi dan pelatihan,” jelasnya.
Berita Terkait: Musrenbang Desa Loyow, Tarji Siap Kawal dan Perjuangkan Tiga Prioritas Usulan Warga
Sebelumnya, Pemdes Loyow telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Relawan pemutakhiran data IDM sesuai Peraturan Menteri Desa (Permendesa) Nomor 21 Tahun 2020. Pokja yang dibentuk terdiri dari Kepala Desa, Sekertaris Desa, Kepala Urusan Perencanaan Desa, Kepala Dusun, Ketua Rukun Tetangga, Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa, Kader Pos Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Terpadu, Guru Pendidikan Anak Udia Dini dan unsur Masyarakat.
“Tanggal 30 maret kemarin kami telah membetuk Pokja, pembinanya saya, pak Sekdes sebagai Ketua, Kaur Perencanaan sebagai Sekertaris dan sisahnya para ketua RT, Kadus, Kader KPPBD, Posyandu, guru Paud dan masyarakat sebagai anggota,” urai Tarji B. Mokoagow.
Lanjutnya, guna menyukseskan pendataan IDM berbasis SDGs di tahun 2021, pemerintah desa Loyow berharap agar seluruh masyarakat desa diwilayahnya dapat bersinergi dengan baik, menerima tim relawan pendataan di rumah masing-masing serta memberikan data yang akurat dan benar.
“Saya berharap berharap masyarakat dapat bekerja sama, terutaman dalam memberi informasi, agar data IDM desa Loyow yang diperoleh berdasarkan fakta yang ada, bukan data karangan,” harap Tarji
Berita Lainnya: Pemdes Loyow dan BPD Tetapkan 1,1 Miliar APBDdes Tahun Anggaran 2021
Ditambahkannya, pemutakhiran data mulai dilaksanakan sejak Surat Keputusan (SK) Pokja diterbitkan hingga 31 Mei 2021 mendatang. Tarji pun menghimbau relawan pendataan untuk bekerja keras, mengumpulkan data realistis di lapangan, dan melakukan kerja profesional atas dasar kedisiplinan.
“Sebab, hasil dari IDM berbasis SDGs akan menentukan apakah desa masuk dalam kategori mandiri, berkembang atau tertinggal,” pungkas Tarji. (Bs/AAH)