Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Boltim

Pengerukan Material Pasir di Muara Sungai Jiko Belanga, di Duga Sengaja Dibiarkan

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa Jiko Belanga ketika disambangi waktu.news, menjelaskan. Polemik aktivitas pengerukan material pasir di Muara itu sudah pernah ditangani pemerintah kecamatan Nuangan hingga di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim. Ia juga mengatakan, sedari tahun 1980 diwilayah tersebut memang telah dibebaskan untuk lahan pengerukan pasir.

“Tapi hanya untuk kebutuhan pribadi. Dan dulu tidak ada rumah disitu, tapi setelah ada rumah, kami ambil kebijakan hanya sebagian yang bukan dimuaranya, itu bolehkan,” kata Riman Manuho.

Advertisement

Polemik pengerukan pasir di Muara itu kata Riman, juga membuatnya dilema. Sebab, sebagian warganya yang mendapatkan bantuan rumah dari pemerintah, mengeluhkan keterbatasan anggaran untuk membeli material pasir guna pembangunan rumah. Akhirnya masyarakat pun mengambil dimuara dengan alasan jika semen tidak cepat digunakan maka akan mengeras alias membatu.

“Karena ada bantuan rumah dan tidak ada anggaran untuk membeli pasir. Terus kalau membeli pasir, tidak akan cukup, siapa yang akan tanggung jawab rumah ini,” tambah Riman.

Advertisement

Mengenai tudingan warga atas penjualan material pasir pada sejumlah proyek, dirinya tak membantah. Riman beralasan mengarahkan sejumlah pembangunan rumah ibadah dan drainase agar tidak mengambil material pasir dari luar Desa Jiko Belanga, lantaran ingin memberdayakan masyatakat.

“Saya bilang, coba hubungi dulu masyarakat. Jangan mengambil dari Matabulu, supaya masyarakat bisa hidup. Maka, dikasilah ke masyarakat. Nah, masyarakat mengambi di situ (Muara), jual ini (material pasir),” jelasnya. (aah)

Advertisement
Laman sebelumnya 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button