Perombakan Wasit Euro 2024: Kontroversi Gol Belanda Melawan Prancis Dianulir
Ada beberapa perubahan pada status wasit di Liga Premier yang akan menjadi bagian dari daftar terbaru untuk musim mendatang dalam penugasan UEFA.
Anthony Taylor dan Michael Oliver tetap menjadi satu-satunya wasit Inggris yang masuk dalam daftar elit. Mereka juga kebetulan merupakan dua wasit dari Inggris yang dipilih untuk tugas utama di Euro 2024.
UEFA telah mengkategorikan wasit ke dalam tiga daftar: Elit, Pertama, dan Kedua. Wasit Elit biasanya diandalkan untuk memimpin pertandingan dan turnamen besar.
Perubahan terbesar musim ini adalah penurunan Craig Pawson dari Daftar Pertama ke Daftar Kedua, dengan posisinya diambil oleh John Brooks.
Menurut data ESPN, Brooks adalah wasit dengan statistik terbaik di Liga Premier musim lalu. Kesalahan besar yang dilakukannya hanya satu, yaitu gagal membatalkan penalti Chelsea melawan Burnley pada bulan Maret dalam insiden yang tampak seperti diving oleh Mykhailo Mudryk.
Pertandingan Chelsea lainnya juga memengaruhi statistik setelah Pawson secara kontroversial membatalkan gol kemenangan Chelsea melawan Aston Villa karena dugaan pelanggaran terhadap Diego Carlos sebelum gol. Pawson juga tercatat sebagai wasit yang paling sering dikirim ke monitor dan keputusannya dibatalkan oleh VAR.
Inggris hanya memiliki dua wasit dalam Daftar Elit, yang lebih sedikit dibandingkan dengan liga-liga lain seperti Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis, yang memiliki tiga wasit.
Berikut adalah daftar lengkap wasit Liga Premier dalam penugasan UEFA:
- Elit: Michael Oliver, Anthony Taylor
- Pertama: John Brooks, Chris Kavanagh
- Kedua: Stuart Attwell, Darren England, Jarred Gillett, Rob Jones, Andy Madley, Craig Pawson
Kontroversi juga terjadi di Euro 2024, di mana Taylor membatalkan gol Belanda melawan Prancis. Xavi Simmons mengira ia telah mencetak gol untuk Oranje, tetapi golnya dianulir karena Denzel Dumfries dianggap mengganggu permainan dari posisi offside.
Kapten Belanda, Virgil Van Dijk, mengecam keputusan Taylor, dengan sindiran halus yang menyebutnya sebagai ‘wasit Inggris’.