Politisi Birokrat Bolmut Gigi Ompong
Boroko, Menjelang Pemilukada tahun 2013, Para politisi dan birokrat senior di Bolaang Mongondow Utara mendapat gelar baru. Yakni, gigi ompong. Gelar itu mulai disematkan lantaran mereka dinilai tak bergigi alias tak memiliki nyali. Jiwa petarung politisi dan birokrat yang dibangga-banggakan masyarakat Bolmong Utara hanya sampai diatas kertas. Sementara untuk menyatakan sikap secara tegas belum berani. Apalagi untuk berani memasang baliho sebagai kandidat Bupati-wakil Bupati. Masih dapat dihitung dengan jari.
Hanya Karel Bangko SH yang berani menyatakan sikap secara tegas. Melalui baliho Golkar, Karel dengan ekstrem menyatakan diri sebagai calon Bupati Bolmong Utara periode 2013-2018. Politi lain ? Masih dapat disebut gigi ompong. Bahkan ada beberapa politisi yang awalnya mulai unjuk gigi mencalonkan diri sebagai kandidat. Begitu mendapat semprot dari ketua partainya ; langsung loyo dan wait and see.
“Politisi seperti ini, memiliki jiwa petarung yang relatif main save. Tak berani bersikap dan tak memiliki prinsip,”urai Saidan, warga Bintauna. Pun elit politik yang lagi menakhodai Bolmut sekarang. Masih dapat disebut gigi ompong. Mereka sampai saat ini tak berani memasang baliho bahwa siap maju sebagai calon Bupati. Kepada masyarakat, mereka berdalih, masih berfokus menghabiskan sisa tugas mereka.
Berbeda dengan kerabat Bolmut, Kota Kotamobagu. Politisi dan birokrat kota Matoa itu, dengan sportif menyatakan sikap politiknya. Kendati begitu, roda pemerintahan dan politik Kota Kotamobagu tetap mengalir seperti air.(rhp)