Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
BoltimDaerah

Postingan Asrul Linggama di Facebook Menyoal Dana BUMDes Tutuyan II Banjir Komentar

Advertisement

Waktu.news| Sebuah postingan di Facebook yang menyoal ketidakjelasan penggunaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tutuyan II, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dibanjiri komentar.

Postingan tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “@Paputungan Linggama Asrul” pada Selasa (28/11/2023).

Advertisement

Dalam postingan itu, akun Paputungan Linggama Asrul mempertanyakan perkembangan penyelesaian pertanggungjawaban penggunaan dana BUMDes Tutuyan II.

Tak hanya menyoroti Pemerintah Desa Tutuyan II, Ia bahkan menyentil keberadaan dan eksistensi dari OPD Pemkab Boltim, yaitu Inspeketorat Daerah.

Advertisement

“Bagimana Jo kabar BUMDES Tutuyan 2. Bagaimana tanggung jawab pemerintah desa tentang penyelesaiannya. Karena itu bantuan untuk masyarakat Tutuyan 2. Bagaimana inspektorat apakah dinas ini sudah dibubarkan. Mohon pemeritah daerah turun gunung. #TORANGM3# SIAP MEMGAWAL,” Tulis akun @Paputungan Linggama Asrul disertai emoji tertawa.

Postingan akun facebook Paputungan Linggama Asrul ini mendapat banyak tanggapan dari warga net. Bahkan, segaian besar dari mereka, pun mempertanyakan hal yang sama.

“Badan Usaha Milik Diri Sendiri yaww. Apa ini tidak menakutkan?” komentar salah satu akun facebook @Uyo Potabuga.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Tutuyan II, Hartono Buntuan, mengatakan bahwa pihaknya sedang menangani laporan warga terkait pertanggungjawaban dana BUMDes.

Advertisement

“Sudah ada upaya. Tadi juga saya sudah menghadap ke Inspektorat Daerah, menjelaskan itu,” ucap Hartono saat dihubungi wartawan, Selasa (28/11) malam.

Hartono mengatakan, pengurus BUMDes menemui kendala dalam mempertanggungjawaban dana tersebut. Pasalnya, sebagaian besar dari dana itu berada di masyarakat.

“Kalau susuai laporan dari para pengurus BUMDes, tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena dana itu sebagian besar ada di tangan masyarakat, karena itu kan simpan pinjam. Tapi kita menginginkan harus bisa dipertanggungjawabkan,” kata Hartono.

Meski begitu, Hartono juga mengaprisiasi warganya yang kritis dalam melakukan kontrol terhadap pengelolaan keuangan desa. Namun, ia menyayangkan hal itu disampaikan di media sosial.

“Saya senang begitu. Tapi yang disanyangkan kenapa langsung update status di medsos begitu, karena kan jadi viral, jadi tidak enak jadinya,” sesalnya.

Hartono memastikan bahwa pihaknya tetap akan meminta pertanggungjawaban terkait penggunaan dana BUMDes.

“Kami tetap ada upaya, itu harus. Saya pun minta pengurus lama walaupun dia sudah mundur, tapi harus bertanggungjawab. Karena masih mereka yang pengguna anggara saat itu,” tambahnya. (aah)

Advertisement

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button