Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Nasional

Retno Marsudi Pimpin Indonesia ‘Beraksi’ di Mahkamah Internasional: Suara Keadilan untuk Palestina

Advertisement

Waktu.news (08 Januari) | Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membawa nuansa berbeda dalam menyampaikan rencana Indonesia membawa isu Palestina ke Mahkamah Internasional bulan depan. Dalam suasana yang penuh semangat, Retno berjanji untuk menyuarakan dukungan Indonesia dengan gaya lisan yang memikat.

“Pada 19 Februari mendatang, di panggung Mahkamah Internasional, saya akan menyajikan pernyataan lisan sebagai wakil Pemerintah Indonesia. Ini adalah upaya kami untuk menguatkan posisi hukum Palestina melalui Advisory Opinion (Nasihat Hukum) yang diberikan oleh Mahkamah,” ujar Retno Marsudi dengan antusias dalam acara Penyampaian Pers Tahunan Menlu di Gedung Museum Konferensi Asia Afrika.

Advertisement

Dengan nada penuh keprihatinan, Retno mengungkapkan kekejaman Israel di Gaza yang telah mengorbankan ribuan nyawa warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan. Bahkan, fasilitas publik, termasuk rumah sakit sumbangan dari rakyat Indonesia, turut menjadi korban.

“Tutup tahun 2023 dengan lebih dari 21 ribu jiwa hilang di Gaza akibat kekejaman Israel, di mana 70 persennya adalah anak-anak dan perempuan. Fasilitas publik hancur, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara yang merupakan sumbangan dari rakyat Indonesia,” paparnya dengan nada prihatin.

Advertisement

Retno tidak lupa menyoroti ketidakmampuan Dewan Keamanan dalam menghentikan genosida di Gaza. Meski demikian, ia menegaskan konsistensi Indonesia untuk selalu berdiri bersama rakyat Palestina.

“Kekejaman Israel tidak hanya terbatas di Gaza, tapi juga terjadi di Tepi Barat. Indonesia akan tetap konsisten berada di garis depan bersama bangsa Palestina memperjuangkan hak-hak mereka,” tegas Retno Marsudi.

Dalam nada yang mengundang pertanyaan, Retno juga mengkritik negara-negara “Global North” yang terkesan memperlihatkan “standar ganda” terkait kasus Palestina. Dengan penuh tanya, ia menyinggung mengenai keheningan sejumlah negara maju terhadap pelanggaran kemanusiaan.

“Kemana semua ‘kuliah’ mengenai HAM yang sering mereka sampaikan? Bukankah bangsa Palestina memiliki hak yang setara dengan kita semua? Kenapa seolah nilai mereka lebih rendah dari kita?,” ucap Retno Marsudi dengan penuh keprihatinan. (red)

Advertisement

Advertisement

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button