Revitalisasi AI: Google Ubah Chatbot Menjadi ‘Gemini’ dalam Persaingan dengan Bing
Waktu.news | Pada hari Kamis (8/2) yang penuh gebrakan, Google mengeluarkan perubahan besar dengan merombak chatbot gaya ChatGPT-nya menjadi Gemini. Langkah ini tidak hanya memberikan sorotan lebih pada produknya, tetapi juga menandai pemanasan persaingan kecerdasan buatan dengan Microsoft.
Nama baru “Gemini” digunakan setahun setelah Google secara tergesa-gesa meluncurkan chatbot-nya dalam upaya mengejar ketertinggalan dari saingan seberat Bing milik Microsoft. Bing telah bekerja sama dengan OpenAI, pencipta ChatGPT, sehingga persaingan semakin ketat.
Sejak peluncurannya, chatbot telah berkembang pesat, tidak hanya memberikan jawaban teks tetapi juga menghasilkan gambar. Ini didasarkan pada informasi yang diambil dari internet, menjadikannya semakin canggih.
Tetapi perubahan terpenting adalah keterjangkauan Gemini bagi pengguna iPhone. Kini, chatbot AI ini dapat diakses dengan mudah melalui tautan yang terlihat jelas di aplikasi Google. Hal ini menunjukkan bahwa chatbot tersebut menjadi bagian integral dari pengalaman konsumen, sejajar dengan pencarian.
Selain itu, Google juga mengumumkan rilis Gemini Ultra 1.0, model AI generatif terkuat mereka. Sayangnya, layanan ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris dan dengan biaya langganan $20 per bulan di 150 negara.
Gemini hadir dalam beberapa varian, mulai dari yang paling canggih hingga yang lebih sederhana. Versi yang kurang kuat akan menjadi aplikasi mandiri di ponsel Android, sementara yang lebih canggih akan terintegrasi dengan aplikasi Google di iPhone.
Namun, untuk saat ini, aplikasi tersebut belum tersedia di Eropa karena masih ada hambatan regulasi yang harus diatasi.
Kabar ini datang setelah Microsoft mengumumkan penyegaran pada aplikasi Copilot mereka, yang sebelumnya dikenal sebagai chatbot Bing. Mereka bahkan berencana menayangkan iklan selama Super Bowl untuk mempromosikan aplikasi mandiri mereka.
Meskipun masih ada keraguan tentang penggunaan jangka panjang chatbot AI generatif, baik Google maupun Microsoft percaya bahwa produk mereka akan meningkatkan kreativitas secara online. (red)