Selain Marquez, 5 kontroversi Rossi di MotoGp Sepanjang Kariernya
Waktu.news | Perseteruan antara Rossi dan Marquez kembali diangkat. Seolah-olah dendam tidak akan hilang. Tapi, tahukah Anda? Ada 5 kontroversi Rossi di MotoGp sepanjang kariernya, selain Marquez. Siapa saja mereka? Simak hingga akhir!
5. Max Biaggi
Sama-sama pembalap asal Italia, bukan berarti hubungan mereka akan selaras. Itu terjadi sebaliknya!
Rossi yang jadi penggemar Biaggi, mulai memicu emosi, ketika dirinya diwawancarai. Wartawan bertanya kepadanya, apakah ia ingin menjadi 125ccnya Biaggi?
Dengan tegas Rossi membalas, sebetulnya Biaggilah yang ingin seperti dirinya.
Ucapan itu membuat Biaggi tersinggung sebagai juara di kelas 250cc.
Pada tahun 2001, ketika mereka sama-sama menunggangi mesin 2-tak, terjadi perseteruan nyata di Gp Suzuka Jepang.
Mereka saling salip-menyalip untuk posisi nomor 2. Biaggi sempat sodorkan siku ganggu Rossi. Sedangkan Rossi acungkan jari tengah, ketika dirinya berhasil di depan Biaggi.
Itu salah satunya!
Perseteruan mereka berdua selalu terjadi, rivalitas yang melebihi batas.
Bahkan mereka tidak segan-segan untuk adu mulut, bertengkar fisik maupun non fisik. Pernah ketika menuju podium, mereka berdua terlibat baku hantam.
Jadi, jika ditanya apakah mereka pernah duduk hangat bersama? Itu mungkin menjadi skenario yang tidak akan terjadi.
4. Loris Capirossi
Pada era itu, sebenarnya rivalitas antara mereka bertiga, yakni Biaggi, Capirossi, dan Rossi atau Three Musketeers.
Hanya saja, Biaggi vs Rossi yang mendominasi.
Tapi, karena tingkah Rossi yang suka buat onar, perseteruan dengan Capirossi pun terjadi.
Capirossi mengungkit jika Rossi menjadi penghambat walau baru naik kelas dari 125cc.
Alhasil, rivalitas tinggi mereka di lintasan tidak dapat dihindarkan.
3. Sete Gibernau
Setelah masa keemasan Biaggi dan Capirossi habis. Muncul pembalap bernama Sete Gibernau sekaligus menjadi rival Rossi selanjutnya.
Awal kedatangannya tahun 2004, ia mewarisi Honda RC211V milik Rossi, karena The Doctor memutuskan pindah ke Yamaha.
Hubungan mereka masih baik-baik saja, hingga akhirnya terjadi insiden di Gp Losail Qatar.
Tim Rossi dituduh melakukan pengubahan posisi awal, memanfaatkan kelelahan dari skuter paddock untuk meletakkan karet dan membersihkan debu gurun di titik grid Rossi.
Rossi juga dikabarkan terjatuh, ketika mencoba menerobos lapangan. Ia pun berjanji, Sete Gibernau tidak akan menang pada musim 2005.
Karena The Doctor yakin jika dibalik tuduhan tersebut, Gibernau terlibat.
Dan benar saja, Gibernau kesulitan menang. Puncak perselisihan pun terjadi di Gp Jerez Spanyol.
Tabrakan terjadi di tikungan terakhir, ketika Rossi mencoba masuk dari dalam. Gibernau keluar lintasan, sedangkan Rossi pastikan kemenangan.
Rossi pun berkata kepada rivalnya, jika balapan memang harus seperti ini.
2. Casey Stoner
Setelah Gibernau pensiun dini tahun 2006. Pemuda Australia berhasil menggagalkan gelar Rossi selanjutnya.
Stoner berhasil tampil memuaskan, dan keluar sebagai juara MotoGp tahun 2007.
Setahun kemudian, Rossi memiliki asa untuk meraih gelar, hingga pertarungan sengit antara Rossi dan Stoner pun tak terelakkan.
Puncaknya pada Gp Laguna Seca, Rossi mencoba menyalip Stoner, tapi malah bergulir di atas kerikil, dan hampir menabrak rivalnya itu.
Pertarungan sengit terjadi hingga akhir, tapi Stoner malah terjatuh. Rossi pun dengan mulus meraih kemenangan.
Tak sampai di sana, Rossi juga membuat masalah pada Gp Jerez tahun 2011.
Stoner dibuat jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan. Sedangkan Rossi masih bisa berada di lintasan balap.
Stoner pun berkata ke media, jika ambisi Rossi lebih besar dari bakatnya.
1. Jorge Lorenzo
Tak dapat dipungkiri, sikap Rossi mengantarkannya ke perselisihan dengan Lorenzo.
Walau mereka satu tim dalam waktu lama, Rossi dan Lorenzo tidak sepenuhnya bersahabat.
Perseteruan dimulai, ketika Lorenzo menolak untuk memilih ban Bridgestone, padahal Rossi ingin menghentikan dominasi Stoner.
Itu pun semakin menjadi-jadi, ketika Lorenzo berhasil memanfaatkan cedera kaki Rossi, untuk meraih gelar tahun 2010.
Puncaknya, ia yakin bahwa Marquez menjadi pengawalnya ketika menjuarai MotoGp musim 2015.
Sehingga menggagalkannya meraih gelar ke sepuluh, yang diimpikannya sejak lama.