
Kabar membanggakan datang dari ajang International Mathematical Science Creativity Competition (IMSCC) 2025 yang digelar di Suwon, Korea Selatan.
Salah satu siswi berprestasi asal Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Dewi Athena Tri Manjadda dari SDN 2 Buyat II, sukses meraih medali emas pada kategori Mechatronics I berdasarkan hasil akhir penilaian juri.
Kategori tersebut diikuti 25 peserta dari 13 negara. Dewi Athena menjadi satu-satunya delegasi Indonesia yang sukses membawa pulang medali emas. Prestasi ini membuktikan bahwa anak-anak Boltim mampu bersaing di level internasional dengan kemampuan luar biasa.
Ketua TP-PKK Kabupaten Boltim Rosita Pobela, yang turut mendampingi Dewi Athena selama kompetisi, menyampaikan rasa haru dan bangga atas capaian tersebut.
“Dewi Athena telah membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras, anak-anak Boltim mampu mengharumkan nama daerah bahkan bangsa di kancah internasional,” kata Rosita Pobela.
Lebih lanjut, istri dari Bupati Boltim Oskar Manoppo itu berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi siswa lain di daerahnya.
“Keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi anak-anak Boltim lainnya untuk terus berjuang, belajar, dan berani bermimpi besar agar dapat berkiprah di tingkat nasional maupun dunia,” tambah Rosita Pobela.
Peran Dukungan dalam Prestasi Athena
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim Yusri Damopolii juga mengapresiasi prestasi Dewi Athena yang telah mengharumkan nama sekolah, daerah, hingga bangsa Indonesia.
“Ini sangat luar biasa, kami tentu sangat bangga. Capaian ini tentu bukan sesuatu yang mudah, karena ini bukan lomba mata pelajaran, tetapi ajang internasional,” kata Yusri Damopolii.
Yusri menilai, dukungan dan kehadiran langsung Ketua TP-PKK Boltim turut memberi dorongan besar bagi semangat peserta selama mengikuti kompetisi.
“Apa terlebih kehadiran langsung Ketua TP-PKK Ibu Rosita Pobela yang ikut mendampingi langsung, tentu ini juga sangat menentukan. Karena dukungan dari ibu Rosita, itu sesuatu yang sangat berdampak besar terhadap psikologi Athena,” kata Yusri.
Lebih lanjut, Yusri menjelaskan bahwa kehadiran langsung Ketua TP-PKK sangat mempengaruhi capaian Athena bukanlah tanpa sebab. Ia pun mencontohkan perbandingan hasil capaian Dewi Athena di tingkat nasional dan internasional sebagai bukti pengaruh pendampingan.
“Ya buktinya waktu di tingkat nasional, dia (Dewi) cuma dapat peringkat dua kan, saat itu Ibu ketua belum mendampingi langsung. Tetapi ketika ke tingkat Internasional justru dia dapat penghargaan mendali emas. Ini kan logikanya berarti kehadiran Ibu Rosita memberikan hasil yang berbeda. Itu fakta yang tidak bisa di bantah,” pungkasnya. (aah)
- Bupati Boltim Oskar Manoppo melepas Dewi Athena ke kompetisi matematika dunia IMSCC 2025 di Korea Selatan
- Juara Mechatronics I Asal Boltim Siap Go Internasional
- Rektor IKTGM Kotamobagu Salah Sebut Undang-undang