Summer Solstice 2025: Hari Terpanjang Sepanjang Tahun Dimulai di Arab Saudi
Tepat pukul 05.42 pagi, Sabtu 21 Juni 2025, matahari berada di atas garis balik utara. Inilah awal musim panas secara astronomis yang bakal berlangsung selama lebih dari 93 hari.

Sabtu pagi, 21 Juni 2025, pukul 05.42 waktu setempat, matahari berada tepat di atas garis balik utara (Tropic of Cancer). Momen ini dikenal sebagai summer solstice, yakni titik balik matahari musim panas yang juga menandai hari terpanjang dan malam terpendek dalam setahun.
Fenomena ini dirasakan di Arab Saudi dan seluruh wilayah belahan bumi utara. Secara astronomis, ini adalah awal resmi musim panas yang tahun ini akan berlangsung selama 93 hari, 15 jam, dan 37 menit.
Fenomena Langit yang Jadi Penanda Penting di Belahan Bumi Utara
Menurut Majid Abu Zahra, Ketua Perkumpulan Astronomi Jeddah, summer solstice terjadi saat kemiringan sumbu bumi mencapai titik maksimal 23,5 derajat ke arah matahari. Hal ini menyebabkan:
- Matahari terbit dari titik paling utara di cakrawala
- Terbenam di barat laut, lebih jauh dari biasanya
- Menyusuri lintasan tertinggi di langit
- Menghasilkan bayangan paling pendek saat tengah hari
Kenapa Tanggal Summer Solstice Bisa Berubah?
Meski summer solstice biasanya terjadi pada 21 Juni, tanggalnya bisa bergeser antara 20–22 Juni karena:
- Perbedaan antara tahun kalender (365 hari) dan tahun matahari (365,2422 hari)
- Efek gravitasi dari bulan dan planet lain
- Fluktuasi kecil dalam rotasi bumi
Perubahan ini biasanya dikoreksi melalui tahun kabisat.
Perbedaan Musim Panas Astronomi dan Meteorologi
Abu Zahra juga menegaskan bahwa definisi musim panas bisa berbeda tergantung pendekatannya:
- Meteorologi: 1 Juni – 31 Agustus
- Astronomi: Mulai dari summer solstice
Hari Terpanjang Tapi Bukan Hari Terpanas?
Meski 21 Juni adalah hari terpanjang, bukan berarti ini adalah hari paling panas. Ada jeda waktu karena laut, tanah, dan atmosfer butuh waktu untuk menyerap serta memantulkan kembali panas matahari.
Akibatnya, suhu puncak biasanya baru terasa pada Juli atau Agustus. Fenomena ini dikenal sebagai “seasonal lag”.
Dari Langit ke Sejarah: Solstice dalam Peradaban Kuno
Summer solstice bukan cuma fenomena langit biasa. Di masa lalu, ilmuwan Yunani Eratosthenes memanfaatkan solstis untuk mengukur keliling bumi hanya dengan bayangan dan perhitungan geometri sederhana. Hebatnya, hasilnya nyaris akurat seperti perhitungan modern!
Setelah Solstice: Hari Siang Mulai Memendek Lagi
Setelah summer solstice 2025 lewat, matahari akan tampak bergerak ke arah selatan, membuat durasi siang hari perlahan makin pendek hingga mencapai titik ekuinoks musim gugur pada 22 September.
Summer Solstice 2025, Awal Petualangan Musim Panas
Summer solstice 2025 jadi pengingat bahwa alam terus bergerak dalam siklus yang menakjubkan. Dari perubahan bayangan, cuaca, hingga panjang siang-semuanya adalah bagian dari koreografi alam semesta yang sempurna.
Selamat datang musim panas! Siap nikmati hari-hari panjang dan langit cerah?
- Ramadan 2024: Antara Sunrise dan Sunset, Waktu Puasa Terlama dan Terpendek di Dunia
- Waspada, Cuaca Ekstrem Berlanjut Hingga 15 Oktober 2022