Waktu.news | Sebagai langit-langit teater Hackney Empire mereda, para ikon rock dunia The Rolling Stones muncul dengan gemilang. Mereka membawa kabar gembira yang telah dinanti-nantikan: “Hackney Diamonds,” album pertama mereka dengan musik asli dalam kurun waktu 18 tahun, dan ini adalah karya pertama setelah kepergian drummer ulung mereka, Charlie Watts. Bahkan, Watts masih turut berperan dalam dua lagu di album ini.
Mick Jagger, Keith Richards, dan Ronnie Wood – inti dari band legendaris yang telah berusia 61 tahun ini – menghadirkan kejutan kepada penggemar di London dengan mengungkap kisah di balik rekaman album ini. Momen puncak adalah ketika video single “Angry” ditayangkan perdana, menampilkan aktris terkenal Sydney Sweeney.
Mick Jagger, yang tetap energik di usia 80 tahun, dengan antusias mengungkapkan bahwa mereka benar-benar “bersemangat” saat merekam musik baru. “Setiap hari seperti berlomba menyelesaikan dua atau tiga lagu, sehingga semangat kami tetap berkobar,” ujarnya kepada Reuters setelah peluncuran album yang disiarkan langsung.
Dengarkan dengan seksama, album ini membawa nuansa kontemporer dengan perpaduan musik rock, balada mengharukan, dentuman dance yang tak terbendung, dan sentuhan musik country yang lembut.
Keith Richards, yang penulisan lagunya bersama Jagger merupakan salah satu kemitraan paling abadi dan ikonik dalam sejarah rock, mengakui bahwa kematian Watts pada tahun 2021 menjadi pemicu bagi band ini untuk kembali menciptakan musik baru.
“Iya, karena Charlie telah pergi, kami merasa kami masih hidup dan harus mempertahankan identitas kami, dan tetap berkata, ‘Hei, ini tetap rock and roll, tapi ini kami di sini,'” ucap Richards yang berusia 79 tahun dengan rasa hormat.
Pemain bass Stones sebelumnya, Bill Wyman, drummer baru Steve Jordan, eks-Beatle Paul McCartney, dan musisi ulung Stevie Wonder, semuanya turut meramaikan album ini, sebuah kolaborasi yang penuh gairah.
Ronnie Wood menyebutkan bahwa McCartney, yang ikut bermain bass dalam salah satu lagu, terkesan besar saat merekam bersama band ini. Momen bersejarah, mengingat The Rolling Stones dan The Beatles sama-sama meninggalkan jejak besar dalam sejarah musik rock pada tahun 1960-an.
“Kamu tahu, dia sungguh menikmatinya,” ucap Wood sambil tersenyum.
Album berisi 12 trek ini dikerjakan oleh produser berbakat, Andrew Watt, dan direkam di berbagai tempat mulai dari London, Los Angeles, hingga Nassau.
Judul album ini, “Hackney Diamonds,” merujuk pada pecahan kaca usai suatu perampokan, sebuah simbol yang membingkai kisah musik penuh gemerlap ini. Tanggal rilisnya sudah ditetapkan, yaitu 20 Oktober.
Ketiga anggota Stones ini tiba dengan gaya khas mereka, berpakaian hitam, dalam sebuah taksi London yang dihias dengan logo bibir dan lidah ikonik band ini. Mick Jagger membayar tarif taksi dengan uang tunai, sederhana dan tanpa kesan besar kepala.
“Sejujurnya, kami tidak akan merilis album ini jika kami tidak begitu menyukainya,” ujar Jagger dengan rendah hati saat berbicara di atas panggung kepada pembawa acara talk show terkenal Amerika, Jimmy Fallon.
Penggemar yang telah menantikan kabar ini sejak munculnya iklan misterius di surat kabar lokal bulan lalu, yang berisi petunjuk-petunjuk tersembunyi mengenai beberapa lagu terbesar The Stones dan nama album baru mereka, akhirnya bisa bernapas lega. “Hackney Diamonds” datang seperti kilauan permata yang meremajakan karier legendaris mereka.
Sumber (reuters)