Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Bisnis

YouTube Memulai Inkubator Musik AI dengan Universal Music sebagai Mitra

Advertisement

Waktu.news | Dalam sebuah langkah yang dipenuhi dengan harmoni teknologi dan musik, YouTube mengumumkan peluncuran inkubator yang akan bekerja dengan para artis dan musisi untuk menjelajahi potensi kecerdasan buatan dalam dunia musik. Kabar menarik ini diumumkan melalui postingan blog mereka pada hari Senin.

Unit Alphabet, sebagai pihak induk YouTube, merangkul Universal Music sebagai mitra pertama dalam inkubator ini. Bersama-sama, mereka akan merangkak dalam eksplorasi kecerdasan buatan di dunia musik, menghadirkan kolaborasi menarik dengan nama-nama besar seperti Anitta, Björn Ulvaeus dari ABBA, dan Max Ricther.

Advertisement

Menurut Neal Mohan, sang CEO YouTube, inkubator ini akan menjadi tempat bagi kejutan-kejutan inovatif. Ia berkata dalam blog, “Inkubator ini akan membantu membentuk pendekatan YouTube saat bekerja dengan para seniman, penulis lagu, dan produser paling inovatif dalam industri musik.”

Grup ini akan memainkan peran penting dalam menghimpun wawasan terkait eksperimen dan penelitian AI generatif yang sedang digarap oleh YouTube. Dalam kata-kata Mohan, ini adalah upaya untuk meretas batasan kemungkinan AI dalam dunia musik. Mohan juga mengindikasikan bahwa YouTube akan melibatkan lebih banyak mitra hebat di masa depan.

Advertisement

AI generatif, kemampuan kecerdasan buatan dalam menghasilkan teks, gambar, suara, dan data lainnya, menjadi sentuhan magis dalam inkubator ini. Bahkan, dengan peluncuran ChatGPT di tahun lalu, teknologi ini telah merambah berbagai industri dan kasus penggunaan, menembus langit dengan potensinya. Tapi tentu saja, seperti melodi yang harmonis, upaya penerapan teknologi ini tetap membutuhkan hiruk-pikuk pengaturan agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan, seperti pelanggaran hak cipta dan spam.

Tak hanya sampai di situ, YouTube juga mengklaim akan terus menginvestasikan dalam teknologi berbasis AI. Bahkan, mereka akan memperbarui alat manajemen hak cipta mereka, Content ID, dengan kemampuan AI. Hal ini bertujuan untuk melindungi penonton dan para pencipta konten agar tetap berada dalam harmoni yang seimbang. (rhp)

Advertisement

Advertisement

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button