
Di tengah lantunan suara notifikasi gadget dan hingar-bingar dunia maya, ada tiga anak dari Bolaang Mongondow Utara (Boltara) yang justru melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan tajwid sempurna dan hati bersih. Prestasi anak Boltara di STQH memang sangat menginspirasi. Mereka adalah:
- Nayla Sifa Paputungan – Juara II Tilawah Anak-Anak (TQ.121)
- Zahira Althafunisa Yasri – Juara II Satu Juz dan Tilawah (HQ.121)
- Arrafif Abyan Patilima – Juara III Satu Juz dan Tilawah (HQ.122)
Ketiganya mewakili Boltara di ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) tingkat Provinsi Sulawesi Utara ke-XXVIII, yang digelar pada 10–13 Juni 2025 di Wisma Haji Manado.
Bupati Boltara Beri Pesan Khusus untuk Anak Berprestasi
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Boltara Dr. Sirajudin Lasena secara khusus mengundang ketiga anak tersebut untuk bertemu langsung di ruang kerjanya. Dalam suasana hangat, beliau menyampaikan pesan penuh motivasi:
“Jangan berhenti di sini. Terus belajar dan berlatih. Siapkan diri untuk mewakili Sulawesi Utara di MTQ nasional tahun 2026. Pemda pasti akan mendampingi,” kata Bupati, Senin (16/6/2025).
Pesan ini bukan basa-basi, tapi bentuk nyata dukungan seorang pemimpin yang peduli terhadap generasi Qurani.
Reward dari Pemda: Bentuk Cinta dan Dukungan
Sekretaris Daerah Boltara, dr. Jusnan C. Mokoginta, menegaskan bahwa Pemda akan memberikan penghargaan langsung dalam apel pagi pada Selasa (17/6/2025).
“Anak-anak seperti ini adalah aset spiritual daerah. Harus dibina dan dihargai dengan serius,” tegas Jusnan.
Langkah ini sekaligus memperkuat sinyal bahwa prestasi tilawah dan pendidikan agama adalah prioritas, bukan sekadar pelengkap.
LPTQ dan Kemenag Boltara Siap Tingkatkan Pembinaan
Kepala Kementerian Agama Boltara, yang juga Wakil Ketua LPTQ, Abdulah Diu, menyampaikan rasa bangganya atas perjuangan anak-anak Boltara di STQH.
“Ini bukti bahwa pembinaan kita membuahkan hasil. Ke depan, kerja sama LPTQ dan Kemenag akan lebih ditingkatkan agar hasilnya makin maksimal. Harapannya, mereka bisa wakili Sulut di STQH nasional nanti,” ujarnya.
Anak Boltara, Cahaya dari Utara
Keteladanan Nayla, Zahira, dan Arrafif menyadarkan kita bahwa masih ada anak-anak yang memilih Al-Qur’an daripada konten instan. Masih ada rumah-rumah yang menjadikan mushaf sebagai sumber ilmu, bukan sekadar hiasan.
Mereka adalah penjaga Kalamullah dari utara Sulawesi.
Semoga dari tangan dan lisan mereka, lahir generasi yang tak hanya hafal ayat, tapi juga menghidupkannya dalam akhlak, sikap, dan perbuatan.
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran. Maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17)
- Amin Lasena Menutup Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits Ke VIII dengan Penuh Sukses
- Seleksi Tilawatil Qur’an Hadist (STQH) Tingkat Kab ke VII Ditutup