Apa Jadinya jika Google Tinggalkan Australia?
Waktu.news | Seberapa persen Google Tinggalkan Australia ? Google mengancam akan pergi dari Australia jika undang-undang baru yang telah mengatur hubungannya dengan para penerbit berita diterapkan. Lalu bisakah Australia hidup tanpa Google?
Pertengkaran Pemerintah Australia Dengan Google
Pemerintah Australia telah merencanakan untuk mengesahkan undang-undang yang dirancang untuk menguntungkan media berita. Dengan ini membuat pihak Google turut campur tangan dan mengancam akan meninggalkan Australia.
RUU kontroversial yang mengatur langsung hubungan Google dengan para penerbit berita membuat Google seperti akan diusik privasinya. Oleh karena itu pihak Google mengancam pemerintah Australia Google akan menutup mesin pencariannya di Australia.
Perseteruan masih terus terjadi antara Google dengan pihak pemerintahan Australia, menurut Director Google (GOOGLE) Australia Mel Silva bahwa layanan gratis yang ditawarkan Google kepada pengguna Australia dibangun kemampuan untuk menghubungkannya secara bebas melalui situs web yang disediakan.
Jika undang-undang ini disahkan maka akan mematahkan cara jutaan pengguna di Australia dalam mencari konten secara online. Banyak kekhawatiran datang dari berbagai pihak salah satunya yaitu Facebook, yang juga ikut menolak adanya Undang-Undang tersebut karena dianggapnya akan merugikan baik dari pihak pengguna dan juga dari pihak penerbit.
Akankah Benar-Benar Google Tinggalkan Australia??
Pihak Google masih hanya memberikan sebuah ancaman sampai pemerintah Australia membatalkan Undang-Undang tersebut, namun dari pihak Google juga sempat memberikan beberapa saran agar sama-sama bisa berjalan.
Kekhawatiran yang dirasakan baik dari pihak Google, Facebook, YouTube dan lainnya semakin meningkat. Dimana perseteruan masih tetap berlangsung dari pihak Facebook pun tidak menyetujui adanya Undang-Undang tersebut karena diduga akan menghasilkan efek jera pada investasi di industri berita.
Google sendiri telah mengusulkan adanya perubahan pada kode tersebut ia akan memberikan kompensasi kepada penerbit berita, salah satunya juga dengan menggunakan News Showcase program ini diluncurkan Google pada tahun lalu bertujuan untuk membayar penerbit lebih dari $ 1 miliar selama tiga tahun ke depannya.
Bagaimana Jadinya Australia Tanpa Google?
Pembuatan Undang-Undang yang ditetapkan pemerintah Australia mendapatkan banyak sekali kontra dari pihak-pihak penyedia layanan terutama Google. Penggunaan Google di Australia memiliki sekitar 90-95% pangsa pasar pada mesin pencari. Hal ini akan merugikan pihak Australia sendiri jika Google menghentikan mesin pencariannya di Australia.
Tidak hanya itu banyak sekali aplikasi yang terhubung dengan Google seperti Gmail, YouTube, Google Maps dan lain-lain terancam akan berhenti jika Google meninggalkan Australia. Dampak besar terhadap industri berita akan dirasakan pihak Australia jika benar Google memutuskan untuk pergi.
Walaupun pemerintah bisa menggunakan alternatif lain namun jarang digunakan dan Google merupakan salah satu hal yang dipandang penting oleh banyak konsumen.
Tidak hanya di Australia hal serupa juga pernah dialami beberapa Negara salah satunya China, Google tidak tersedia di sebagian besar China karena pertikaian yang terjadi 2010 lalu.
Huawei juga pernah mengalami perselisihan dengan pihak Google yang menyebabkannya kehilangan akses ke layanan Google. Sehingga Huawei merasa jauh lebih sulit untuk menjual ponsel mereka di daerah Barat.
Seberapa Banyak Google Berkontribusi Dalam Pemerintahan Australia?
Google memiliki kontribusi yang cukup besar bagi Australia sebagai salah satu media penyedia layanan internet. Sekitar 90-95% penduduk Australia menggunakan mesin pencarian Google dalam kurun waktu ini.
Serta masih banyak aplikasi-aplikasi yang terhubung lewat Google seperti Google Maps, Google Musik, Google Books, YouTube, Facebook, Line dan beberapa media komunikasi lainnya.
Akankah perseteruan ini tetap berlanjut hingga mencapai klimaks terbesarnya dengan Google yang meninggalkan Australia? ataukah ada perubahan pemikiran dari pihak Pemerintahan Australia itu sendiri?