SUKSESKAN PORPROV XXI SULUT 2025

bLOG Waktu
BoltaraDaerah

Boltara Gaspol di IGA 2025! SERDADU dan SIKARLOTA Jadi Senjata Utama

Advertisement

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Boltara) mempresentasikan inovasi daerah di ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 Kemendagri. Dua daerah dari Sulawesi Utara, Boltara dan Minahasa Utara, Masuk nominasi.

Di hadapan tim penilai, Sirajudin Lasena diberikan waktu 15 menit pemaparan dan 15 menit sesi tanya jawab. Presentasi tersebut dipantau secara langsung melalui kanal YouTube BSKDN Kemendagri, Rabu, 5 November 2025.

Advertisement

Turut mendampingi Bupati dalam pemaparan tersebut:
Aromal Talibo – Kepala Balitbangda Boltara
Yani Lasama – Kepala Dinas PPKBPPPA Boltara

Kehadiran dua pimpinan OPD strategis ini menunjukkan kuatnya keseriusan daerah dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Panggung IGA 2025 kian kompetitif. Boltara datang dengan data lengkap, problem statement yang jelas, serta dua inovasi andalan, SERDADU dan SIKARLOTA, yang menarget akar persoalan kemiskinan dan stunting. Presentasi ringkas, fokus, dan berbasis evidence.

Advertisement

Gambaran Umum Boltara

  • Luas wilayah: 1.672,61 km²
  • Penduduk: ± 88.002 jiwa
  • Pendapatan per kapita: Rp 40,27 juta/tahun
  • IPM: 71,66 poin
  • Ibu kota: Boroko (Kaidipang)
  • Administrasi: 6 kecamatan, 107 desa/kelurahan
  • Letak & batas: utara Laut Sulawesi; selatan Bolsel; timur Bolmong; barat Gorontalo (koordinat 0°–30′ LU; 123°–124′ BT)

Struktur Ekonomi Daerah (2024)

Pertumbuhan ekonomi 2024 tercatat 5,12%. Kontributor utama:

  • Pertanian, Kehutanan & Perikanan: 44,72%
  • Konstruksi: 14,59%
  • Perdagangan & Reparasi: 12,76%
  • Pertambangan & Penggalian: 10,90%
  • Sub-sektor lainnya: 17,03%

Dominasi sektor primer menegaskan pentingnya hilirisasi hasil pertanian dan penguatan rantai pasok perikanan.

Isu Prioritas yang Diangkat

1) Pengentasan Kemiskinan: Program ada, dampak belum konsisten

Kendala utama: fragmentasi program, integrasi data antar-sektor lemah, dan kolaborasi lintas lembaga belum solid. Alokasi intervensi terus digelontorkan, namun outcome turun-naik; ini menjadi fokus perbaikan desain program dan targeting.

2) Stunting: Tren fluktuatif, perlu pendekatan hulu–hilir

Faktor pemicu: literasi kesehatan reproduksi rendah, perkawinan usia anak, serta praktik pengasuhan dan gizi yang belum memadai. Solusi diarahkan pada edukasi keluarga, pendampingan remaja, dan konsolidasi data intervensi.

Advertisement

Gambaran Inovasi Daerah

  • Total inovasi hingga 2024: 46
  • Inovasi Pelayanan Publik: 37
  • Inovasi Tata Kelola: 9
  • Inovasi Digital: 18
  • Inovasi Non-Digital: 28
  • Diikutkan pada IGA 2025: 19 inovasi

Catatan: jumlah inisiatif banyak, namun penilaian kelayakan menuntut standardisasi dan replikasi agar semua dapat diakui sebagai inovasi daerah.

Inovasi Unggulan

SERDADU – Sistem Kesejahteraan Daerah Terpadu (Digital)

  • Fokus: penanggulangan kemiskinan & stunting berbasis integrasi data.

  • Fungsi: verifikasi–validasi penerima manfaat, pemantauan real-time lintas OPD, dashboard monitoring, dan penyelarasan intervensi sampai level desa.

SIKARLOTA – Sistem Informasi Kampanye Antar Kelompok Terbatas (Non-Digital)

  • Fokus: pencegahan & penanggulangan stunting.

  • Metode: interaksi langsung, diskusi partisipatif, dan simulasi praktis; materi meliputi gizi seimbang, pola asuh berbasis kasih sayang, kesehatan reproduksi remaja, hingga perencanaan keluarga.

Komitmen Kepala Daerah

  • Kebijakan & Dukungan: penguatan inovasi jadi prioritas RPJMD 2025–2029 dan Renstra OPD; regulasi melalui SE No. 2876/2024; insentif/penghargaan bagi inovator.
  • Anggaran & Kelembagaan: alokasi khusus inovasi termasuk optimalisasi dana desa; Tim Kerja Inovasi lintas OPD (SK Bupati); penguatan kapasitas ASN (bimtek, coaching clinic).
  • Keberlanjutan: inovasi masuk Perjanjian Kinerja tiap tahun; Lomba Inovasi sebagai apresiasi; Klinik Inovasi untuk konsultasi & pendampingan; kolaborasi dengan BSKDN melalui Puja Indah.

Bupati menutup sesi dengan tiga pantun sebagai penguat pesan kolaborasi, keberlanjutan, dan pelayanan publik yang berdampak.

Advertisement

Advertisement

Refli Puasa

Aktif di dunia blogging sejak 2003 dan bergerak Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button