BPBD Bolmut Bergerak Cepat dalam Membantu Warga Terdampak Kekeringan
Waktu.news Rabu (04/10/203) | Gelombang cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai daerah tidak hanya meningkatkan suhu, tetapi juga menggiring kabupaten Bolmut ke dalam krisis air bersih yang semakin mendalam.
Sejauh ini, ditemukan bahwa sedikitnya tujuh desa telah merasakan pukulan keras kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Situasi darurat ini mengakibatkan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmut, Sofianto Ponongoa, sibuk bergerak untuk membantu warga yang terdampak.
Dalam pembicaraannya, Ponogoa mengungkapkan bahwa sejumlah desa, termasuk Desa Bohabak 4 dengan 150 kepala keluarga (KK), Desa Huntuk dengan 100 KK, dan Desa Langi dengan 11 KK, adalah yang pertama kali terkena dampaknya. Semua warga di sana menghadapi kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
“Pendistribusian air bersih terus berlangsung hingga malam tadi, dan besok akan dilanjutkan ke Desa Mome. Kami belum tahu berapa KK yang akan terdampak di sana,” ungkap Ponongoa dengan keprihatinan yang mendalam.
Meskipun BPBD berusaha keras untuk membantu, Ponongoa mengakui bahwa mereka masih menghadapi kendala besar dalam hal pasokan air bersih. Mobil tangki BPBD hanya mampu membawa sekitar 6.000 liter air bersih per angkutan.
“Kami berharap kerja keras tidak hanya dilakukan oleh BPBD, karena tidak semua tempat dapat dijangkau dalam sehari,” katanya dengan nada khawatir.
Ia juga meminta agar Dinas Sosial dan PUPR untuk bergabung dalam upaya penanganan ini, mengingat bahwa situasinya semakin mendesak. “Tolonglah, mari kita bekerja sama agar semua bisa segera teratasi. Jangan berhenti setelah satu kali pasokan air. Keberlanjutan adalah kunci,” tambah Ponongoa, menegaskan urgensi kerja sama dalam mengatasi krisis air bersih yang melanda Bolmut. (red)