Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Boltim

Capaian PAD OPD Dinas Perhubungan Boltim Sangat Rendah, Ini Penyebabnya

Advertisement

Tutuyan, WAKTU.news – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Perhubungan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sangat rendah.

Hingga 13 Desember 2022, realisasi PAD Dinas Perhubungan baru sekitar Rp 14 juta rupiah dari target sebesar 30 juta rupiah.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Saipudin Mokoagow saat ditemui waktu.news mengakui PAD pada organisasi perangkat daerah yang dipimpinnya memang sangat rendah.

Namun, menurut Saipudin, hal itu bukan tanpa alasan. Rendahnya pendapatan Dinas Perhubungan ini di faktori oleh banyaknya fasilitas pendukung yang diharapkan bisa menjadi sumber untuk menghasilkan PAD belum tersedia.

Advertisement

“Banyak fasilitas sebenarnya yang menjadi pedukung kami untuk mendapatkan PAD, tapi itu belum ada,” jelasnya.

Sapudin mengungkapkan, beberapa fasilitas yang bisa meningkatkan PAD diantaranya adalah terminal angkutan umum dan tempat pengujian kendaraan bermotor atau KIR.

“Salah satu PAD yang harusnya kita tarik (retribusi) itu adalah KIR. Tapi kita tidak punya tempat uji KIR,” ungkapnya.

Lebih lanjut Saipudin mengukapkan, padahal total kendaraan wajib KIR di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mencapai 800 mobil.

Advertisement

Sayangnya, ratusan kenderaan dengan jenis berbeda-beda tersebut harus melakukan uji KIR di Kota Kotamobagu.

Sebetulnya Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, kata Saipudin, sudah memiliki bangunan atau tempat uji KIR. Akan tetapi, setelah dibangun rupanya gundungnya tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Sebenarnya kita punya bangunanya, namun entah kenapa tidak jadi difungsikan, mungkin karena spesifikasinya. Jadi, sekitar 800-an Mobil wajib KIR di Boltim, semuanya lari (pergi) ke Kota Kotamobagu. Yang kami lakukan hanyalah meberikan rekomendasi bahwa ini kenderaan dari Boltim,” terangnya.

Saipudin menambahkan, saat ini sumber PAD Dinas Perhubungan hanya berharap dari retribusi kenderaan yang masuk keluar pasar.

“Untuk PAD, kami tinggal berharap dari retribusi kenderaan keluar masuk pasar saja, itu pun hanya di Kotabunan. Pasar Modayag yang dibuka beroperasi minggu dan kamis sudah sepi, bahkan di hari kamis tidak ada lagi aktifitasnya,” pungkas Saipudin. (aah)

Berita Lainnya;

Advertisement

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button