Waktu.news | Dewan jaminan sosial nasional meluncurkan buku program jaminan kesehatan nasional periode 2016 2021. Buku statistik ini berisi tentang pembaruan informasi kepada publik mengenai perkembangan program jaminan kesehatan nasional.
BPJS Kesehatan mencatat jumlah cakupan kepesertaan sudah mengalami pertumbuhan 90% jelang akhir 2022. Bahkan, jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan di Indonesia mencari terbesar nomor 2 di dunia.
Dalam rangka mendukung proses pembuatan kebijakan yang berbasis data tersebut. Dewan jaminan sosial nasional atau JSM bersama dengan BPJS Kesehatan meluncurkan buku statistik JKN 2016 2021.
Buku statistik berisi tentang pembaharuan informasi kepada publik mengenai perkembangan program jaminan kesehatan nasional atau JKN.
Buku ini merupakan buku ketiga di mana publikasi edisi kali ini ada penambahan penyajian variabel data yaitu variabel jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agar buku statistik jkn dapat menyajikan data yang lebih akurat bagi para pembaca.
Saat peluncuran buku statistik jkn 2016 2021, direktur utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyampaikan, buku tersebut menyajikan data data seperti perkembangan akses layanan hingga kualitas layanan statistik 2006
Buku statistik DKI 2016 2021 ini merupakan buku statistis n ketiga setelah sebelumnya diluncurkan buku statistik 2014, 2018, 2015 2019.
Tentu buku ini menyajikan data data yang sangat menarik. Tidak hanya perkembangan kepesertaan, perkembangan layanan akses kesehatan, perkembangan program, tetapi juga kualitas layanan.
Bersamaan dengan hal tersebut, anggota dewan Harry Hikmat berharap data yang tersaji dapat digunakan berbagai pihak untuk menjadi landasan dalam mengukur ketahanan dan upaya berkesinambungan dalam penyelenggaraan jkn yang berkualitas.
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan bersama dengan SID. Khususnya home financing activity memiliki agenda untuk menerbitkan buku statistik JKN dengan tujuan memberikan informasi kepada publik mengenai perkembangan program JKN dan sekaligus untuk mendukung proses pembuatan kebijakan yang berbasis fakta atau evidence based policy.
Beberapa indikator yang terdapat pada buku tersebut yakni indikator kepesertaan, indikator iuran, indikator fasilitas kesehatan, indikator rata-rata biaya satuan klaim hingga distribusi penyakit. (Rhp)