Demi Dokumen KHLS, Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Sangihe Datangi Boltim
Tutuyan, WAKTU.news – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bolaang Mongondow Timur kedatangan pejabat dari Kepulauan Sangihe, Kamis (7/4/2022), kemarin.
Pejabat tersebut adalah Veldy Damasar. Ia merupakan Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Kepada wartawan waktu.news ia mengatakan, kedatangannya di negeri seribu danau ini, dalam rangka mempelajari cara dan model penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS) Kabupaten Boltim.
Pemerintah Kepulauan Sangihe kata Veldy, tahun 2022 ini akan melakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah mereka.
“Nah, terkait dengan revisi RTRW itu, pasti membutuhkan KHLS. Kerena kami telah mendengar informasi bahwa Boltim sudah melakukan penyusunan KHLS RTRW, sehingga kami datang studi banding, untuk mengetahui tahapan-tahapannya,” ucap Veldy Damasar.
Salah satu alasannya Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Sangihe mendatangi Boltim, lantaran kedua daerah tersebut mempunyai kesamaan dalam hal sumber daya alam, berupa emas.
Diantara kesamaan itu, menurut Veldy, karena Kepulauan Sangihe dan Boltim sama-sama memiliki perusahaan tambang emas dan pertambangan ilegal atau Peti.
“Salah satunya itu. Karena kami juga tahu di Boltim ada perusahaan tambang dan ada juga Peti, sehingga kami juga paling hati-hati. Tadi sudah berdiskusi dengan pak Kadis, terkait dengan Peti ini,” terangnya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boltim, Sjukri Tawil, menyambut baik kedatangan utusan dari DLH kepulauan Sangihe tersebut.
“Tujuannya, barangkali ada hal-hal yang perlu sering, terkait pembuatan dokumen-dokumen seperti KHLS,” kata Sjukri.
Sjukri pun mengungkapkan, kedatangan organisasi perangkat daerah dari Kepulauan Sangihe ini, bukanlah satu-satunya instansi yang pernah berkunjung di Boltim.
Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Sangihe, bahkan menjadi OPD ke delapan yang telah mendatangi DLH Boltim menyangkut pembuatan dokumen seperti KHLS RTRW, RDTR, RPJMD dan Riparkab. Diantaranya, Bolsel, Kotamobagu, Bolmong, Mitra, Minut hingga Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara.
“Karena menurut teman-teman di daerah lain, Boltim dianggap sudah lebih baik katanya,” pungkas Sjukri Tawil. (aah)