Boroko, 19 September, Waktu.news | Siapa bilang politik tidak bisa menghibur? Terbukti, perfilman Indonesia kembali menggebrak dengan film terbaru yang tak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan penting. “Kejarlah Janji,” film produksi KPU yang menyambut Pemilu 2024, telah hadir dengan segala kilauan drama dan tawa yang menggelitik.
Film ini bukan hanya tentang politik; itu adalah persembahan seni yang merayakan kebudayaan kita. Dalam kerumitan politik, kita juga disuguhkan dengan drama yang memikat dari karakter-karakter yang dimainkan.
Aneka komedi dalam film ini tak hanya membuat kita tertawa, tetapi juga mengandung sindiran pedas untuk para politikus di panggung politik. Film ini adalah semacam kritik menyeluruh terhadap dunia politik.
“Melalui karya ini, kami mengajak semua untuk bersama-sama memahami bahwa pemilu adalah pesta kebudayaan, bukan sekadar pertarungan kekuasaan. Kami ingin menginspirasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, melawan politik uang, identitas, dan SARA, serta mempromosikan sikap toleransi,” ujar Ketua KPU, Hasyim Asy’ari.
Film ini tak hanya kuat dalam menyampaikan pesan sosial, tetapi juga sebagai hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, terutama generasi milenial dan pemilih pemula gen Z. Dengan menggambarkan berbagai situasi dan konflik, film ini akan memicu diskusi sosial, perubahan budaya, dan bahkan berdampak pada politik.
KPU bekerja sama dengan talenta-talenta berbakat di industri perfilman seperti Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin Workshop untuk menciptakan mahakarya ini. “Kejarlah Janji” diharapkan menjadi sajian istimewa bagi masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Film ini akan tampil terbatas di bioskop-bioskop di seluruh Tanah Air.
Di balik layar, “Kejarlah Janji” disutradarai oleh Garin Nugroho dan dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Thomas Rian, serta Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta, dan Irene Vista.
Ceritanya berpusat pada Pertiwi (Cut Mini), seorang ibu tangguh yang mencoba mencari jati diri sambil menghidupi tiga anak dewasanya. Konflik muncul saat ketiga anaknya kembali ke rumah dengan masalah identitas diri dan dendam terhadap ayah mereka yang pernah kalah dalam Pilkades.
Yang membuat cerita semakin kocak adalah saat anak-anak ini menemukan rahasia cinta Pertiwi yang ternyata ingin menikah lagi. Semua kekacauan ini terjadi di tengah panasnya suasana jelang Pilkades di desa mereka, yang dipimpin oleh sosok lurah berparas ganteng, Janji Upaya (Ibnu Jamil).
Lurah yang selalu jadi sorotan ini juga memiliki beragam gosip pribadi dan politik yang menggelitik. Persaingan untuk mencalonkan diri sebagai lurah baru di desa pun menjadi latar belakang konflik politik yang begitu realistis, yang bisa dikenali oleh masyarakat yang telah merasakan panasnya pemilu.
Di antara berbagai upaya yang dilakukan Janji Upaya dan lawannya, Adam (anak Pertiwi yang juga mencalonkan diri), terdapat kampanye hitam yang mempengaruhi reputasi Janji. Di sisi lain, Isham, anak Pertiwi yang seorang mahasiswa yang kritis terhadap pemerintahan, berencana untuk golput.
Sementara itu, Sekar, yang meragukan tujuan hidupnya, akhirnya mendapat keyakinan dari ibunya. Film ini adalah pengingat bahwa kita semua pernah berjalan di jalan buntu dalam mencari jati diri.
Nah, penasaran seperti apa kisah seru ini? Segera siapkan diri Anda untuk menikmati “Kejarlah Janji” di bioskop-bioskop terdekat! (red)
- Gemilangnya Malam Penganugerahan Film Pendek Kapolres Buol 2023: Sineas-Sineas Muda Menembus Batas
- Eksklusif! Drama Demokrasi Sulut: Penetapan Calon Anggota DPRD dan DPD RI Penuh Kejutan!
- Inilah 5 Film Tinju Terbaik Sepanjang Masa, Dokumenter Muhammad Ali Tempati Urutan Ketiga
