Gunung Soputan Dalam Pengawasan: Status Waspada, Masyarakat Diminta Jauhi Zona Bahaya
Gunung Soputan, yang menjulang setinggi 1809 meter di atas permukaan laut dan terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, telah menjadi subjek pengamatan intensif selama 24 jam terakhir, mulai dari tengah malam hingga tengah malam berikutnya pada tanggal 11 Juli 2024. Koordinat geografis gunung ini adalah Latitude 1.1145°LU dan Longitude 124.737°BT.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kondisi cuaca di sekitar Gunung Soputan selama periode tersebut berubah dari mendung menjadi hujan, dengan angin yang bertiup dari lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Suhu udara di sekitar gunung berfluktuasi antara 18-28°C.
Dari observasi visual, ditemukan bahwa gunung sering tertutup kabut, variatif dari Kabut 0-I sampai Kabut 0-III, yang menyebabkan asap kawah tidak dapat diamati. Seismogram yang tercatat pada masa itu lebih banyak menunjukkan noise akibat angin, dengan aktivitas vulkanik yang tercatat stabil.
Selama pengamatan tersebut, terdeteksi tiga gempa tektonik jauh dengan amplitudo antara 33-37 mm. Tidak ada catatan terhadap durasi dari S-P dan durasi gempa berada di kisaran 68-899 detik, menandakan bahwa kondisi seismik gunung tetap terjaga stabil.
Tingkat kewaspadaan Gunung Soputan saat ini ditetapkan pada Level II (Waspada). Pihak berwenang menyerukan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 1,5 km dari puncak gunung dan di sektor barat-barat laut hingga jarak 2,5 km, untuk menghindari bahaya leleran lava dan awan panas. Penduduk di sekitar aliran sungai yang berasal dari lereng gunung juga diingatkan akan risiko aliran lahar, terutama selama musim hujan. Dalam keadaan hujan abu, disarankan agar masyarakat menggunakan masker untuk proteksi terhadap gangguan pernapasan.
Informasi ini disediakan oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG, dan tersedia di laman magma.esdm.go.id.
