Nasib kurang beruntung menimpa seorang guru Sekolah Kelompok Belajar (SKB) Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), Deisy Sance Palealu. Guru tersebut mendadak dipindahtugaskan ke SMP Negeri Satu Atap (Satap) Kokapoi, sebuah sekolah yang terletak di wilayah terpencil.
Pemindahan ini berdasarkan Instruksi Nomor 822/INS-BKPSDM/61/IX/2024 yang diterbitkan pada 10 September 2024 dan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, Sonny Warokka, atas nama Bupati Bolaang Mongondow Timur.
Mutasi ini tampaknya menjadi pukulan berat bagi Deisy yang telah lama mengabdi di SKB Tutuyan, hingga dia pun mengunggah foto surat instruksi pemindahtugasannya di akun media sosial.
“Apa yg mereka inginkan telah tercapai” MENGSYUKURI berkat yg di berikan karena telah di GARIS bawahi dan kalau ini adalah satu tugas yg MULIA kenapa harus menolak…lakukanlah itu sebaik mungkin karena ini adalah salah satu tanggung jawab dan kewajiban tetap semangat gassssss ,” tulisnya di akun Facebook, Rabu (18/9/2024).
Meski Deysi tak menjelaskan lebih rinci soal apa maksud dari petikan kalimat tersebut, namun postingan yang menegaskan kesiapannya untuk menjalankan tugas di tempat baru itu sepertinya mengisyaratkan adanya kaitan dengan Pilkada 2024. Pasalnya, lokasi SMPN Satap Kokapoi yang berada di daerah terpencil semakin memperkuat dugaan bahwa mutasi ini berkaitan dengan isu politik.
Saat dimintai konfirmasi oleh waktu.news, Deisy Sance Palealu enggan membahas lebih jauh terkait maksud postingan tersebut. Ia mengaku hanya terkejut karena baru menerima kabar pemindahannya pada 18 September 2024 melalui telepon WhatsApp dari Kepala SKB Tutuyan.
“Iya, tadi sekitar jam 7 pagi, bapak bilang (telepon whatsapp) ibu dey ini ada emplop. Lalu saya bilang buka saja pak, tidak apa-apa. Trus begitu bapak buka, bapak mengatakan bu’ ini instruksi bu’. Jadi spontan saya menjawab oh iya berarti itu instruksi pindah, tidak apa-apa pak,” kata Deysi kepada wartawan.
Meskipun terkejut, Deisy menyatakan siap menjalankan tugas barunya di SMPN Satap Kokapoi. “Terus saya minta tolong ke bapak kalau boleh di foto dan dikirimkan ke saya. Jadi, begitu selesai di kirim, sekitar jam 10 pagi saya langsung mengunggahnya di facebook,” tambahnya.
Kepala Bidang Mutasi, Promosi Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Boltim, Kasmat Priana Pakaya SSTP, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa alasan pemindahan tersebut berdasakan rekomendasi dari Dinas Pendidikan.
“Untuk penempatan ASN di lingkungan dinas pendidikan dasarnya pasti rekomendasi dari dinas pendidikan, silahkan di konfirmasi ke dinas pendidikan karena kebutuhan dan penempatan dari ASN di dinas pendidikan yang mengetahui teknisnya seperti apa dan pasti telah dikaji oleh dinas pendidikan,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait dugaan adanya motif politik di balik mutasi tersebut. (aah)
- Ini Tiga Nama Caleg Demokrat Boltim Dapil 3 yang Lolos ke DPRD Periode 2024-2029
- Kemenkes Angkat 88.370 Honorer Tenaga Medis Jadi PPPK Tahun 2022
- Kemenkes: Besaran Bantuan Biaya Hidup Dokter Di Daerah 2023 Kembali Dipertahankan Rp 3 Juta