Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Manado telah memperkenalkan sebuah inovasi digital baru yang bertujuan untuk mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Sulawesi Utara. Aplikasi yang dinamakan PINTU MAPALUS (Sistem Pelayanan Informasi Terpadu Kemandirian dan Pendampingan Pelaku Usaha Melalui Kolaborasi Pengawalan UMKM Berdaya Saing) kini telah resmi diluncurkan dan diharapkan akan mempermudah proses pendampingan serta meningkatkan daya saing UMKM lokal.
Aplikasi PINTU MAPALUS memungkinkan pelaku UMKM untuk mendaftarkan diri dalam periode pendampingan yang bertujuan untuk sertifikasi dan registrasi produk. Platform ini tersedia di situs https://pintumapalus.bpommanado.id dan mendukung proses pendampingan untuk produk PIRT, Pangan, Kosmetik, dan Obat Tradisional.
Kepala BBPOM Manado, Agus Prayudana, mengatakan, “Aplikasi ini dirancang khusus untuk memudahkan UMKM dalam mendapatkan pendampingan yang efektif dan efisien. Dengan aplikasi ini, UMKM dapat mendaftar dan mengatur jadwal pendampingan sesuai kebutuhan mereka.”
Proses pengajuan pendampingan melalui aplikasi PINTU MAPALUS meliputi langkah-langkah berikut:
- Membuka aplikasi dan memilih menu Pendampingan UMKM.
- Memilih opsi “Daftar Registrasi MD” untuk MD, atau “Daftar Registrasi Industri Rumah Tangga” untuk SPPIRT.
- Melengkapi data pelaku usaha, jenis pendampingan, dan jadwal pendampingan yang dibutuhkan.
- Menunggu konfirmasi dan penjadwalan oleh petugas UPT.
Kepala BBPOM Manado menambahkan, “Pendampingan ini akan terus berlangsung hingga UMKM berhasil mendapatkan Nomor Izin Edar yang diperlukan.”
Selain itu, BBPOM Manado menyediakan layanan konsultasi melalui telepon di nomor 08128196979 untuk membantu UMKM yang mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi. Informasi lebih lanjut tentang layanan ini dapat diakses melalui situs resmi manado.pom.go.id dan akun media sosial resmi BBPOM Manado.
- Kominfo: Sumber Data Registrasi SIM Prabayar Bocor Bukan dari Kami
- Presiden Minta Birokrasi Imigrasi Dipermudah
- BPS Wujudkan Satu Data Indonesia Melalui Regsosek
