Waktu.news | Kehadiran kepala dinas kesehatan Bolmut, Ali Dumbela, yang belum terlaksana pada rapat koordinasi percepatan penurunan stunting pada Rabu, 24 Mei 2023, menimbulkan kegeraman pada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Jusnan Mokoginta.
Rapat yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WITA baru dimulai pada pukul 11.00 WITA.
Dalam acara yang diadakan di aula Bapelitbang Bolmut ini, Sekda Jusnan Mokoginta sempat mengkritik kehadiran yang belum terlaksana dari Ali Dumbela sebagai kepala dinas kesehatan.
“Acara penting seperti ini, kami belum melihat kehadiran kadis kesehatan,” ujar Jusnan di hadapan peserta rakor.
Tak hanya itu, Sekda bahkan meminta kepala puskesmas di Bolmut dan pegawai dinas kesehatan untuk meninggalkan aula sementara waktu, sambil menunggu kepala dinas kesehatan tiba.
Setelah beberapa menit berlalu, tepatnya pukul 10.59 WITA, Ali Dumbela terlihat memasuki ruangan aula Bapelitbang.
Sekda segera menanyakan alasannya atas keterlambatan tersebut kepada kepala dinas kesehatan. Setelah mendengar penjelasan dari Ali Dumbela, Sekda dengan segera memahami situasinya. Bahkan, ia menyarankan Ali Dumbela untuk memberitahukan mengenai agenda yang sedang berlangsung.
Jusnan mengungkapkan apresiasinya kepada pimpinan OPD yang hadir, karena kehadiran mereka akan memberikan nilai tambah.
Selain itu, Ali Dumbela, kepala dinas kesehatan Bolmut, juga mempresentasikan kondisi penanganan stunting di Bolmut dalam kesempatan ini.
10 Desa Lokus Stunting di Bolmut Tahun 2024
Pada rakor ini telah ditetapkan 10 desa lokus stunting pada tahun 2024. 10 desa tersebut terletak di Kecamatan Bolangitang Barat.
Berikut 10 desa tersebut:
1. Desa Paku
2. Desa Ollot 2
3. Desa Ollot 1
4. Desa Sonuo
5. Desa Paku Selatan
6. Desa Keimanga
7. Desa Tanjung Buaya
8. Desa Langi
9. Desa Wakat
10. Desa Iyok
Sebelumnya, Sam Patoro Larobu, Koordinator Regional Sulawesi dari Dirjen Bina Bangda, menyampaikan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam upaya penurunan stunting di Bolmut.
Ia juga menambahkan mengenai peran perbankan dalam usaha penurunan stunting.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Pemerintah Kabupaten Bolmong Utara. Tujuannya adalah menyusun rencana kegiatan guna meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
Sekda Bolmut, Jusnan Mokoginta, menyampaikan betapa pentingnya kegiatan ini.
“Oleh karena itu, semua yang hadir harus bekerjasama dan bergotong-royong dalam penanganan stunting, dengan melalui intervensi 8 aksi konvergensi yang memiliki komitmen yang sangat tinggi,” ujarnya.
Saat ini, Bolmut berhasil mempertahankan capaian prevalensi stunting yang baik.
“Oleh karena itu, kita harus terus bekerja keras untuk mempertahankan bahkan meningkatkannya,” tegasnya.
Selain kerja keras yang telah dilakukan, kita juga patut bersyukur karena Bolmut telah memiliki Kerangka Kerja Logis dalam penanganan stunting.
“Mari kita semua yang terlibat dalam penanganan stunting ini mengambilnya dengan serius, sehingga kita dapat memberikan yang terbaik bagi daerah yang kita cintai ini,” ajaknya.
Terlihat kehadiran Yani Lasama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bolmut.
Selain itu, tampak pula pimpinan OPD, Camat, dan kepala puskesmas di Bolmut ikut hadir dalam acara ini. (red)
Berita Lainnya:
- Kolaborasi Program Rencana Sister City, BKKP Bolmut Fly to Jakarta
- dr Sadly Mokodongan: Stunting Bolsel Menurun Signifikan
- Bicara Pembangunan, Bupati Boltim Ingin Belajar di Bolmut
- Cegah Stunting, Pemdes Loyow Gelar Pelatihan Konvergensi Pengisian Data Scorecard