Mercy Chriesty Barends: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Bak Buah Simalakama
Waktu.news | Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends mengatakan bahwa wacana kenaikan harga BBM bersubsidi bak buah simalakama, maju bisa menyengsarakan rakyat, tapi jika mundur bisa membebani pembiayaan negara. Mercy pun menyatakan Komisi VII sudah meminta Kementerian ESDM untuk mempersiapkan berbagai skenario atas kebijakan ini.
Pihaknya juga meminta kepada Pak menteri untuk melakukan simulasi, membuat sejumlah skenario planning. Mestinya kan ada batas bawah batas atas. tidak boleh tembus angka berapa dari namanya subsidi dengan bantalannya, jika menembus batas atas itu maka ambruk ini APBN kita,” jelasnya.
Rakyat susah negara pun ikut susah. jadi supaya ini semua masih dalam situasi yang aman untuk menjaga arus kas keuangan APBN kita, maka komisi 7 bersama sama dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM telah kita memberikan perhatian yang sangat serius untuk tolong disiapkan skenario planning mulai dari yang worst worst, yang paling terburuk sampai paling terbaik, mana yang bisa kita ambil berkaitan dengan masalah subsidi, energi dan scenario-skenarionya,” jelasnya.
Ramson Siagian: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Tidak Perlu Terburu-Terburu
Memang hari ini kita seperti buah simalakama. Maju dengan menambah bantalan, kita berhadapan dengan APBN yang bisa saja kolaps. kita coba memikirkan menaikkan harga BBM juga rakyat ambon ambruk, karena penyangga ekonominya pasti runtuh,” ungkapnya.
Lanjutnya, Saat ini sudah susah, sebelum kenaikan harga bbm saja sudah susah dengan dampak dari inflasi apalagi dengan kenaikan harga bbm, dia menjadi satu mata rantai.
“Harga bbm naik, harga produksi naik, semua naik, harga barang naik semuanya ikut naik, jadi ini yang dapat kami sampaikan dan saat ini kita sementara mendiskusikan terus untuk mendapat sebuah kata sepakat yang terbaik bagi masyarakat dan negara kita,” tutupnya. (rhp)