Pria Asal Bitung Tewas Dilokasi Pertambangan Emas Desa Lanut
Tutuyan, WAKTU.news – Wilayah pertambangan emas yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Nomontang menelan korban nyawa.
Korban diketahui berinisial WW (53), warga asal Manembo-nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung. Ia merupakan seorang penerjemah di salah satu lokasi tambang emas desa Lanut, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Informasi yang diperoleh waktu.news, dugaan sementara penyebab kematian WW, lantaran penyakit yang dideritanya sejak lama.
“Korban merupakan seorang penerjemah yang baru 16 hari bekerja di perusahaan tambang emas PT Gunung 88,” ungkap Kasat Reskrim Polres Boltim, AKP Sahroni Derasyid, Senin (21/02/2022), sore tadi.
Meski tak menjelaskan secara rinci kronologis kejadian, Syahroni mengatakan, korban persis ditemukan rekannya sudah dalam kondisi merenggang nyawa di kamp PT Gunung 88 pada 20 Februari 2022, sekitar pukul 10.30 Wita, pagi kemarin.
“Belum bisa dipastikan karena kami sudah membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk otopsi,” kata Sahroni.
Di satu sisi, Syahroni mengakui pihaknya mengalami kesulitan dalam menyelidiki kasus tewasnya penerjemah asal Kota Cakalang itu. Pasalnya, pihak keluarga tidak mengizinkan untuk dilakukan otopsi.
“Sampai di RS Bhayangkara, keluarga korban menolak otopsi, sehingga terjadi miskomunikasi dan hampir ribut,” kata Syahroni.
Walhasil, guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, Satreskrim Polres Boltim, memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan langkah otopsi terhadap jenazah WW.
“Kami memutuskan tidak melakukan otopsi dengan memintakan pernyataan dari keluarga korban,” lanjutnya.
Sebab, kata Syahroni, menurut keterangan pihak keluarga dari WW sendiri, korban meninggal dengan wajar karena memang memiliki riwayat medis sejak lama.
“Keluarga korban menganggap itu mati wajar, karena yang bersangkutan ada sejarah sakitnya,” bebernya. (aah)