Dirgahayu IndonesiaKu yang Ke-80, 17 Agustus 2025

bLOG Waktu
BoltimDaerah

Profil Mohamad Iksan Pangalima, Pendidikan Hingga Karier

Advertisement

Kalau Anda pernah berurusan dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), kemungkinan besar Anda mengenal sosok pria berkumis dengan senyum khas. Langkahnya tenang, tapi penuh keyakinan.

Ya, dialah Mohamad Iksan Pangalima, S.Pi., M.A.P, seorang birokrat senior dengan jam terbang tinggi, tapi tetap membumi. Kolega dan masyarakat biasa menyapanya “Pak Iksan”.

Advertisement

Iksan lahir di Kotamobagu pada 21 Februari 1972, ketika kota itu masih berada dalam wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow. Sejak muda, ia sudah banyak menimba pengalaman di dunia birokrasi. Sosoknya dikenal komunikatif, murah senyum, dan tak jarang menyelipkan candaan segar di sela rapat serius. Iksan adalah tipe pemimpin yang tahu kapan harus tegas dan kapan bisa santai.

Cerdas Sejak Kecil, Dua Gelar di Tangan

Jejak akademiknya dimulai di SD Negeri 1 Bongkudai. Lalu berlanjut ke SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Kotamobagu. Ia menjalani semua jenjang pendidikan dengan tekun. Hasil akademiknya pun selalu memuaskan.

Advertisement

Setelah lulus SMA, Iksan melanjutkan kuliah di Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi, Manado. Ia menamatkan kuliahnya dan meraih gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) pada tahun 1995. Rupanya, ikan bukan sekadar lauk favorit. Ia menulis skripsi tentang jaring ikan tude, ikan kecil yang lazim disantap tapi besar jasanya dalam ilmu perikanan.

Belasan tahun kemudian, semangat belajarnya tetap menyala. Iksan menempuh studi Magister Administrasi Publik (M.A.P) di Universitas Negeri Manado. Ia menulis tesis tentang perlindungan perempuan dan anak, yang kelak menjadi dasar komitmennya untuk mengabdi di bidang tersebut.

Dari Staf Biasa ke Pj Sekda

Perjalanan karier Iksan membuktikan bahwa loyalitas dan kerja keras masih relevan di zaman serba cepat. Ia memulai dari bawah, sebagai staf BAPPEDA Bolaang Mongondow pada Desember 2002.

Advertisement

Seiring waktu, ia berpindah-pindah tugas di berbagai instansi dan wilayah, bahkan sebelum Boltim berdiri sebagai daerah otonom. Dari kantor camat ke dinas kelautan, dari BAPPEDA ke bagian umum, semuanya dijalani dengan tanggung jawab penuh.

Tak heran jika kariernya melesat. Iksan mendapat kepercayaan untuk memimpin Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sekaligus Dinas Kelautan dan Perikanan. Puncaknya, ia menjalankan tugas sebagai kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sebuah jabatan yang mencerminkan kepedulian dan pendekatan humanis yang ia bangun.

Pada 24 Maret 2025, Iksan resmi mulai menjalankan tugas sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Boltim. Sebelumnya, sejak 17 hingga 24 Maret 2025, ia sudah lebih dulu menjalankan peran sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekda Boltim. Bisa dibilang, pria yang pernah mengepalai hampir semua OPD strategis ini sudah jadi “ensiklopedia hidup” birokrasi Boltim.

Naik Pelan Tapi Pasti

Kenaikan pangkatnya pun mengesankan. Ia memulai sebagai CPNS golongan III/a pada 2002, lalu konsisten naik jenjang. Pada April 2019, ia mencapai pangkat Pembina Utama Muda (IV/c). Dalam dunia ASN, ini bukan perkara mudah. Tapi bagi Pangalima, tantangan justru harus ditaklukkan.

Pemimpin yang Terlatih

Advertisement

Iksan dikenal sebagai pemimpin yang tak hanya duduk di balik meja, tapi terjun langsung ke lapangan. Ia juga aktif mengikuti berbagai Diklat Kepemimpinan, mulai dari Prajabatan, PIM IV, hingga PIM II yang diselenggarakan oleh LAN RI. Tak cuma itu, Iksan juga melahap banyak pelatihan teknis. Mulai dari pengelolaan keuangan daerah hingga revolusi mental.

Total jam pelatihannya ratusan, nyaris menyamai jumlah episode sinetron Indonesia. Tapi jelas, semua itu memperkaya kapasitasnya sebagai birokrat.

Serius Tapi Sering Senyum

Yang membedakan Iksan dari birokrat kebanyakan adalah vibes-nya. Di satu sisi, ia selalu berpikir strategis dan mengambil langkah dengan penuh perhitungan. Namun di sisi lain, ia periang, suka bercanda, dan cepat akrab bahkan dengan staf paling junior. Candaannya sering mencairkan suasana tegang, terutama saat tenggat laporan menumpuk.

Warga mengenalnya sebagai pribadi hangat. Meski pangkatnya tinggi, ia tetap rendah hati. Rumahnya di Kelurahan Sinindian, Kotamobagu Timur, masih jadi tempat warga bersilaturahmi atau berdiskusi ringan.

Penuh Warna, Tak Pernah Kaku

Mohamad Iksan Pangalima bukan hanya nama panjang yang sulit dilupakan. Ia adalah sosok birokrat tangguh dan penuh warna. Dari perikanan ke administrasi publik, dari staf ke sekda, dari candaan ke rapat serius, semuanya dijalani dengan gaya khas, santai tapi kena, kalem tapi memimpin.

Jadi, kalau Anda berpikir semua pejabat itu kaku dan susah didekati, mungkin Anda belum pernah bertemu Iksan. Karier boleh penuh lika-liku, tapi senyum? Jangan pernah luntur. Begitulah filosofi hidup sang Pangalima. (aah)

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button