Boroko – Proyek pelaksanaan pembangunan taman rudis wakil bupati yang bersumber dari APBD 2012, sabtu kemarin roboh, di akibatkan oleh derasnya air hujan. Proyek berbandrol Rp.750 juta yang di kerjakan oleh CV Laluna Jaya Direktur Fadel Alkatiri, dengan estimasi waktu 180 hari kalender, mendapat sorotan dari warga setempat, padahal bulum lama ada bekeng kong so rusak, dan belum di manfaatkan lagi, ujar noval bolota warga desa bigo.
Harusnya dinas yang lebih berkompoten merencanakan dari awal itu secara matang, biar tidak terjadi seperti ini, tutur warga setempat. Dari pantauan bolmutpost di lapangan (gunung gulantu), seperti yang ada di gambar bawah ini,kegiatan proyek tersebut masih dalam proses pekerjaan dan sesuai kontrak akan berakhir pada bulan Desember tahun 2012, ironisnya pekerjaan tersebut hanya di anggarkan 750 juta padahal bila melihat situasi dan kondisi perencanaan awal pekerjaan tersebut harus di rencanakan dengan anggaran 2,5 miliar.
Di samping itu pemuda pemerhati pembangunan yang ada di bolmut, Djunaidi Harundja SH yang juga aktivis HMI bersama rekan-rekannya yang sempat observasi di lapangan, menilai ini perencanaan yg salah, atau konstruksi pelaksanaa di lapangan, karena Syarat konstruksi harus masuk tanah dasar Dan jika itu masalah kedalaman maka harus di sesuaikan dengan daya dukung tanah ‘Tegas Harundja.
Ketua Asosiasi Gapeksindo bolmut” Syamsudin Olii mengatakan bahwa pekerjaan tersebut masih dalam tahap perampungan namun karena Kondisi Alam dan musim penghujan yang turun secara mendadak maka mempengaruhi struktur tanah yang ada diseputaran lokasi pekerjaan, sehingga pasangan batu yang sudah dipasang tidak mampu membendung genangan dan arus air hujan ini adalah termasuk indicator bencana alam (Force Mayor), kerusakan yang di akibatkan oleh Alam dan hal ini telah jelas tertuang dalan perjanjian/kontrak kerja bilamana pekerjaan tersebut terganggu karena factor Alam”jelas Olii. (rhp)
