Sejarah Kerajaan Bintauna dan Susunan Nama Raja
Sejarah Raja-Raja
Paduka Raja Datu beristrikan Vua Rantoiya yang dari hasil perkawinannya di anugrahi anak bernama Abo Volakia dan Abo Patilima Setelah Paduka Raja Datu Meninggal tahun 1783 yang kemudian di makamkan di tempat itu juga maka dinobatkanlah Putra dari Paduka Raja Datu menjadi Raja yakni Abo Volakia namun Avo Volakia menolak untuk menjadi raja maka ditunjuklah penggantinya yakni anaknya yang bernama Avo Lahai tetapi Avo Lahai melakukan pelanggaran yakni saat putri-putri (mangoreaka) sedang menari Kaimbu dalam sebuah acara adat tiba-tiba Avo Lahai masuk sambil mengendarai kuda di tengah-tengah para Penari yang berakibat salah satu pakaian yang di kenakan oleh Penari tersebut terinjak oleh kaki kuda yang berakibat Avo Lahai di Buang ke Maluku dan pada akhirnya wafat di tempat pembuangan tersebut Ketika Avo Lahai di buang maka dinobatkan Patilima sebagai raja ke III pada tahun 1783 yang prosesi penobatannya di laksanakan di Ternate.
Pada saat penobatan itulah Marga Datunsolang resmi pada Nama Raja dan Keturunanya sehingga Nama Paduka Raja Le III menjadi paduka Raja Patilima Datunsolang dan pada saat itulah alat musik kebesaran (alat musik adat) berpindah kepada Raja Patilima.
Sehingga saat Paduka Raja Patilima kembali dari Ternate ke Negeri Lasako maka alat-alat musik ada dan tetap terpelihara keasliannya.
Adapun alat musik adat tersebut adalah Kolintang, Gong, Tambur, Savua, Paying Kerajaan, Tapajaro (tombak) dan Eleso (keris). Pada masa pemerintahan Paduka Raja Patilima Datunsolang Negeri Bintauna yang berada di Lasako kembali di pindahkan ke Raa Minanga, negeri awal masa Paduka Raja Moorete’o. sesudah raja mangkat maka salah satu anak dari paduka Raja Patilima Datunsolang yakni Salmon Datunsolang sebagai raja ke IV.
Pada masa pemerintahan Paduka Raja Salmon Negeri Kerajaan kembali lagi di pindahkan dari negeri Ra’a Minanga menuju ke Kenegeri Voa’a yang kemudian nama tempat ini diadopsi menjadi salah satu Desa di Kecamatan Bintauna saat ini.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kaidipang dan Susunan Nama Raja Serta Keturunannya
Satu komentar