Waktu.news | Guna menangkal isu yang dapat memicu terjadinya konflik antar kelompok yang mengakibatkan kerugian, Bupati Buol dr. H. Amirudin Rauf, Sp. OG, M.Si, Wakil Bupati H. Abdullah Batalipu, S.Sos., M.Si. Ali Nouk, B.A dan ketua DPRD Buol Srikandi Batalipu, S.Sos, M.Ap berinisiatif mengambil langkah untuk diskusi terbuka.
Diskusi tersebut dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, forum komunikasi umat beragama (FKUB), serta sejumlah LSM, yang bertempat di Aula Lantai II Kantor Bupati Buol, Kamis (2/6/2022).
Bupati Buol yang didampingi Wakil Bupati dan Ketua DPRD Buol Srikandi Batalipu dalam arahannya menyampaikan bahwa, pihaknya sebagai pimpinan daerah tidak merasa khawatir dengan adanya demo atau unjuk rasa terhadap kepemimpinannya yang tinggal beberapa bulan lagi akan berakhir.
“Dirinya merasa yakin dengan capaian-capaian prestasi selama dua periode kepemimpinannya bersama Hi Abdullah Batalipu yang sudah jauh lebih maju jika dibandingkan dengan sebelumnya,” ungkapnya.
Langkah ini untuk menghindari terjadinya kembali tragedi ramadhan berdarah pada tahun 2010 silam, dan jika itu terjadi, banyak pihak yang dirugikan terutama masyarakat,” ungkapnya.
“Ia berharap agar masyarakat jangan sampai terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan dirinya juga meminta masukan dari segenap peserta pertemuan, apa yang sebaiknya dilakukan demi menjaga stabilitas keamanan dalam bingkai persatuan dan perdamaian,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa hal-hal yang dituduhkan kepada pemerintah daerah terlebih kepada dirinya pribadi oleh pengunjuk rasa adalah pemutarbalikan fakta karena keinginan untuk berkuasa.
Dirinya berharap dengan adanaya pertemuan ini akan ada informasi berimbang, sehingga masyarakat tahu sebenarnya apa yang terjadi, kata haji boy sapaan akrabnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Buol Srikandi Batalipu dalam sambutannya menyampaikan bahwa, delapan fraksi di DPRD Buol hingga saat ini masih tetap solid untuk mendukung kepemerintahan Beramal hingga akhir jabatan.
“Hal ini juga merupakan bahan evaluasi bagi kami dalam meningkatkan kinerja DPRD Buol kedepannya,” ungkapnya.
Kebanyakan peserta menyarankan untuk melakukan dialog atau musyawarah seperti yang disampaikan Ibrahim Timumun dan ada juga yang menyarankan untuk melibatkan Camat dan Kapala Desa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, saran Masrul Daydasyim. (**)