Strawberry Moon adalah bulan purnama di bulan Juni yang punya nama manis tapi bukan karena warnanya. Meski disebut “stroberi”, bulan ini biasanya berwarna kuning keemasan atau oranye, bukan merah muda.
Nama Strawberry Moon berasal dari suku asli Amerika, terutama Algonquin, yang menandai momen ini sebagai awal musim panen stroberi liar. Budaya lain menyebutnya dengan nama lain seperti Blooming Moon, Green Corn Moon, hingga Birth Moon.
Kenapa Strawberry Moon 2025 Jadi Momen Langka?
Yang bikin Strawberry Moon 2025 istimewa adalah karena ia bertepatan dengan fenomena langit langka bernama major lunar standstill — hanya terjadi sekali dalam 18,6 tahun!
Pada saat ini, Bulan akan terlihat terbit sangat rendah di langit bagian selatan, mencapai titik terendah dalam orbit bulanannya. Fenomena ini terakhir terjadi pada tahun 2006 dan baru akan kembali lagi pada 2043.
Apa Itu Major Lunar Standstill?
Major lunar standstill adalah kondisi ketika titik terbit dan tenggelam Bulan mencapai posisi paling ekstrem karena kemiringan orbit Bulan terhadap Bumi. Fenomena ini terjadi selama dua tahun, dan akan mencapai puncaknya pada Januari 2025 serta berlangsung hingga pertengahan 2026.
Menurut English Heritage, selama masa ini Bulan akan terbit di titik paling utara dan selatan setiap 27 hari sekali. Keren, ya?
Di Mana Lokasi Strawberry Moon 2025 di Langit?
Mulai dari 9 sampai 12 Juni 2025, Strawberry Moon akan berjalan melewati tiga rasi bintang:
- Scorpius
- Ophiuchus (bagian bawah)
- Sagittarius, rumah dari pola bintang terkenal “Teapot”
Karena posisi rasi-rasi ini rendah di cakrawala belahan Bumi utara, Bulan akan terlihat sangat rendah dan besar di langit malam.
Nama-Nama Lain Bulan Purnama Sepanjang Tahun
Setiap purnama punya nama unik yang terinspirasi dari musim atau kondisi alam:
- Februari: Snow Moon / Hunger Moon — saat musim dingin ekstrem.
- Juni: Strawberry Moon, Green Corn Moon, Birth Moon.
- Juli: Buck Moon — ketika rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk.
Kenapa Bulan Bisa Terlihat Merah?
Saat Bulan berada di dekat cakrawala, cahaya Bulan harus melewati atmosfer Bumi yang lebih tebal. Hal ini menyebabkan cahaya biru tersebar, sedangkan cahaya merah/oranye tetap terlihat. Itulah kenapa kita kadang melihat Bulan tampak seperti api di langit!
Apa Itu Ilusi Bulan?
Ketika purnama muncul rendah di langit, otak kita terkecoh dan mengira Bulan tampak lebih besar dari biasanya. Ini disebut Moon Illusion — ilusi optik yang bikin Bulan terlihat raksasa padahal ukurannya tetap sama.
Fenomena Dua Efek Sekaligus: Moon Illusion + Warna Merah
Kalau kamu melihat Strawberry Moon tampak besar dan oranye sekaligus, berarti kamu menyaksikan dua efek keren bersamaan:
- Ilusi Bulan → bikin tampak besar
- Penyebaran cahaya atmosfer → bikin tampak merah/oranye
Jenis-Jenis Bulan Purnama Lainnya
Berikut ini beberapa jenis purnama yang populer di dunia astronomi:
- Blood Moon: terjadi saat gerhana bulan total.
- Supermoon: saat Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi, sehingga terlihat lebih besar dan terang.
- Blue Moon: purnama kedua dalam satu bulan kalender — cukup langka.
- Harvest Moon: purnama terdekat dengan titik ekuinoks musim gugur.
FAQ Seputar Strawberry Moon
Apakah Strawberry Moon benar-benar berwarna merah muda?
Tidak. Warna aslinya cenderung kuning, oranye, atau putih pucat.
Kapan Strawberry Moon 2025 muncul?
Tanggal 11 Juni 2025, dengan puncak terlihat pada malam hari.
Apakah bisa dilihat dari Indonesia?
Ya, meski posisi Bulan lebih rendah di langit, kamu tetap bisa melihatnya asalkan cuaca cerah.
Apakah ini Supermoon juga?
Tidak. Strawberry Moon 2025 bukan Supermoon, tapi tetap spesial karena berbarengan dengan lunar standstill.
Kesimpulan
Strawberry Moon 2025 bukan sekadar bulan purnama biasa. Fenomena ini langka, unik, dan layak ditunggu oleh siapa pun yang suka mengamati langit malam. Jangan lupa siapkan kamera dan semangat bintangmu saat Bulan stroberi naik ke cakrawala!
- Kebun Strawberry D’Mooat Andalan Wisata Keluarga Akhir Pekan
- Pelangi Warnai Langit: Eksplorasi Keajaiban Pantai Air Belanda dari Ketinggian!
