Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
BoltimDaerah

Tak Terima Dituding Ambil Uang Saku Paskibraka, Asral Mamonto Polisikan Penyebar Fitnah Dispora Boltim

Advertisement

Waktu.news | Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Asral Mamonto, akhirnya memberikan klarifikasi mengenai postingan akun facebook @Shysna Vgbl yang menuding pihaknya telah mengambil uang saku anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk biaya tiket pesawat dan sewa hotel wisata kebangsaan ke Makassar.

Aswin mengatakan, tuduhan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Tuduhan itu menurutnya sengaja dialamatkan kepadanya untuk menjatuhkan nama baiknya. Ia pun terpaksa melaporkan pemilik akun facebook @Shysna Vgbl kepada pihak yang berwajib.

Advertisement

“Jadi dipostingan itu seakan-akan dia memfitnah kami Dispora, bahwa kami mengambil uang saku anak-anak untuk kami gunakan berangkat ke makassar bersama anak-anak,” kata Asral Mamonto, Rabu (13/7/2023) di ruang kerjanya.

Asral menjelaskan anggaran wisata kebangsaan tersebut diambil dari dana perjalanan dinas Dispora Boltim tahun 2023. Totalnya sebesar Rp 157 juta.

Advertisement

“Sebagai bentuk apresiasi kami terhadap anak-anak karena sukses melaksanakan pengibaran bendera, sehingga kami mengambil keputusan untuk mengajak mereka wisata kebangsaan seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Asral.

Awalnya, kata Asral, wisata kebangsaan tersebut akan dilaksanakan di Provinsi Gorontalo sebagai sasaran mereka. Hanya saja, berdasarkan pertimbangan dari Inspektorat anggaran itu tidak dapat digunakan di lain tempat.

“Rencana kami agar banyak yang ikut termasuk dengan pelatih, rencana kami hanya di Gorontalo. Tapi Inspektorat sampaikan tidak boleh karena di RKA tahun 2022 itu tempat pelaksanaan di Makassar,” katanya.

Di satu sisi, Asral juga tak menampik penyaluran anggaran wisata kebangsaan senilai Rp 4,5 juta ke 27 rekening anggota paskibraka.

Advertisement

Namun, anggaran tersebut kemudian ditarik kembali. Langkah itu dilakukan sebagai prosedur Dispora dalam mempertanggungjawabkan dana perjalanan dinas wisata kebangsaan.

“Jadi kami menahan buku tabungan itu untuk mengontrol bahwa memang benar masuk ke rekening mereka, jangan sampai masuk ke rekening lain. Nah, itu yang disetor ke travel. Semuanya travel yang laksanakan, mulai dari tiket sampai makan selama tiga hari,” urainya.

Pun demikian, Asral menegaskan, bahwa wisata kebangsaan tersebut merupakan inisiasi dari kebijakannya selaku Kepala Dispora Boltim meski dengan anggaran yang terbatas.

“Jika mengacu di provinsi atau daerah lain, wisata kebangsaan sudah tidak ada selang dua tahun. Saya juga sempat konsultasi ke Bupati agar anggaran ini ditambah seperti lalu Rp 300 juta, tapi memang daerah lagi kesulitan anggaran untuk tahun ini,” pungkasnya. (aah)

Advertisement

Satu komentar

  1. Yang saya lihat si pembuat status hanya ingin meminta kejelasan dan transparan, kenapa bapak kadis tersinggung?
    Dan saya juga sebagai keluarga salah satu anggota paski merasa memang tdk ada keterbukaan dari dinas kenorgbtua yg mengakibatkan kesalah pahaman, memang benar mereka ke bank dengan anak2 menarik uang 4,5jt di buku rekening anak2 kemudian langsung di minta saat itu juga, dengan alasan katanya mau di hitung lagi,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button